Seminar Internasional "Diversity as the Only Basis of Unity" Sukses Digelar di Kampus Universitas Kristen Maranatha
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM-Universitas Kristen Maranatha sukses menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema "Diversity as the Only Basis of Unity" di Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh sekitar 900 peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, tamu undangan dari UK Maranatha, dan anggota AIPI (Association of Indonesian Private Higher Education Institutions).
Seminar ini diawali dengan sambutan pembukaan oleh Rektor Universitas Kristen Maranatha, Prof. Sri Widiyantoro, yang menekankan pentingnya keragaman sebagai dasar satu-satunya untuk mencapai persatuan. Prof. Widiyantoro juga menyambut hangat kehadiran pembicara utama, George Yeo, Former Foreign Minister of Singapore, yang diakui sebagai salah satu pemikir dan diplomat terkemuka di Asia.
George Yeo menyampaikan pandangannya tentang bagaimana keberagaman, baik dalam konteks sosial, budaya, maupun politik, dapat menjadi kekuatan utama yang mempersatukan masyarakat. Beliau memberikan wawasan yang mendalam tentang pengalaman Singapura dalam mengelola keberagaman dan menciptakan harmoni di tengah perbedaan.
Prof. Iwan Pranoto, Guru Besar Institut Teknologi Bandung, bertindak sebagai moderator dalam sesi seminar. Beliau membuka ruang diskusi yang interaktif antara pembicara dan peserta, memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang menggali lebih dalam konsep keberagaman sebagai landasan utama persatuan.
Tak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi, seminar ini juga menarik perhatian tokoh-tokoh penting, termasuk Connie Bakrie, pakar militer Indonesia, dan Edward Lee, Former Singapore’s Ambassador to Indonesia. Kehadiran mereka menambah warna diskusi dengan sudut pandang yang beragam.
Seminar Internasional ini diakhiri dengan apresiasi dari peserta yang menyatakan kepuasan mereka terhadap pemikiran-pemikiran yang dihadirkan oleh George Yeo dan kontribusi berharga dari para peserta diskusi. Acara ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya menerima keberagaman sebagai fondasi utama bagi persatuan di tengah-tengah kompleksitas dunia kontemporer.
Editor : Eti Artayatini
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...