Loading...
BUDAYA
Penulis: Melki 07:19 WIB | Senin, 03 Februari 2025

Seniman China Hadirkan Nuansa Imlek di Jerman

Anggota tim Yingge menampilkan tarian tradisional Chaoyang Yingge pada pekan raya kuil Festival Musim Semi di Frankfurt, Jerman, pada 31 Januari 2025. Xinhua/Zhang Fan

FRANKFURT, SATUHARAPAN.COM - Ratusan warga setempat pada Jumat (31/1) merasakan kemeriahan Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi di Frankfurt, Jerman, ketika sekelompok penampil berkostum meriah memukau publik dengan tarian mereka yang lincah dan unik.

Pertunjukan tersebut sangat khas, yang merupakan perpaduan seni antara drama, tarian, dan seni bela diri, sehingga diberi nama khusus yakni tarian Yingge, atau "menari mengikuti nyanyian pahlawan."

Tarian itu merupakan sebuah bentuk tarian rakyat yang populer di Provinsi Guangdong, China selatan, dan terdaftar sebagai warisan budaya takbenda nasional batch pertama pada 2006.

Tim Yingge Ximen yang beranggotakan 25 orang dari Shantou, Provinsi Guangdong, membangkitkan semangat para penonton dengan gerakan-gerakan mereka yang sangat dinamis dan berirama di tengah dinginnya udara musim dingin di Frankfurt. Ini merupakan kali pertama pameran kuil Festival Musim Semi digelar di sana.

Diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Guangdong, tim tersebut saat ini sedang dalam tur delapan hari di Jerman dan Prancis, yang dimulai pada Selasa (28/1), sebagai bagian dari acara "Selamat Tahun Baru Imlek".

Frankfurt merupakan satu dari sejumlah lokasi pemberhentian dalam tur mereka, yang juga mencakup Hanau, Paris, dan Lyon. Persiapan tim tersebut untuk tur ini sangat cermat, berlangsung selama dua bulan demi memastikan penampilan yang luar biasa.

Di antara para penonton yang terpukau adalah Rebecca, seorang pelajar, yang merekam seluruh pertunjukan di Frankfurt tersebut melalui telepon genggamnya.

"Saya menyukai tariannya dan merasa sangat senang dapat merasakan perayaan Tahun Baru Imlek dari dekat untuk pertama kalinya. Para penarinya sangat bersemangat, dan mereka memberikan begitu banyak kegembiraan kepada kami. Benar-benar spektakuler!" ujarnya.

Chen Tanpeng, pelatih Tim Yingge Ximen, menyoroti keunikan penampilan inovatif mereka. Dia mengatakan mereka telah mengombinasikan lebih banyak elemen tarian China.

Juergen Scheuermann, ketua Asosiasi Persahabatan Hanau-Taizhou, memuji pertunjukan itu. "Kami menantikan ikatan budaya yang lebih kuat dan hubungan yang lebih dalam di antara kedua masyarakat kita," katanya.

Bagi para penampil, pengalaman tersebut sama menggembirakannya. "Kami datang ke Jerman ... menawarkan sebuah pesta budaya yang kaya kepada teman-teman dari seluruh dunia," kata Chen. "Suasana di sini luar biasa, orang-orangnya ramah, makanannya lezat, dan kami sangat senang merayakan Tahun Baru Imlek di tempat yang begitu indah," imbuhnya lebih lanjut.

Wu Yanhua, wakil pelatih tim itu, menyatakan kebanggaannya dalam membagikan warisan budaya mereka. "Melalui Yingge, kami berharap dapat melampaui batasan bahasa dan membawa sukacita Tahun Baru Imlek kepada semua orang di mana pun berada," ujarnya.

Persiapan tim tersebut untuk tur ini sangat cermat, berlangsung selama dua bulan demi memastikan penampilan yang luar biasa

Di samping penampilan mereka, tim itu juga membawa sentuhan negara asal mereka ke Eropa. Mereka memberikan hadiah buatan tangan kepada para penonton setempat, termasuk karya seni memotong kertas (paper cutting), kantong berbordir, kuplet mini Festival Musim Semi, dan gantungan kunci bertema Yingge.

Anna Breit, seorang penduduk setempat, mengatakan, "Sungguh luar biasa ... Kostum para pemain sangat memukau, dan penampilan mereka tidak hanya membawa kegembiraan, tetapi juga membuat kami merasakan semangat Tahun Baru Imlek yang kental."

Pada akhir 2024, UNESCO menambahkan Festival Musim Semi, praktik sosial masyarakat China dalam merayakan tahun baru tradisional, ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Setahun sebelumnya, Sidang Umum PBB ke-78 mengakui Tahun Baru Imlek sebagai hari libur resmi PBB, menegaskan kehadiran festival tersebut yang semakin mendunia. Xinhua


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home