Seorang Kristen Pakistan Dituduh Penistaan Agama Meninggal Diserang Massa
LAHORE-PAKISTAN, SATUHARAPAN.COM-Seorang Kristen Pakistan yang dituduh melakukan penistaan ââââagama dan diserang oleh massa bulan lalu meninggal karena luka-lukanya pada hari Senin (3/6), kata seorang pejabat polisi.
Polisi di Provinsi Punjab timur menangkap lebih dari 100 pria Muslim dan mendakwa mereka berdasarkan undang-undang anti terorisme karena menyerang seorang ayah dan anak yang beragama Kristen atas tuduhan mereka menodai halaman kitab suci Islam.
Nazir Masih, 72 tahun, menderita luka parah di kepala akibat kekerasan pada 25 Mei dan dibawa ke rumah sakit Rawalpindi.
Dia meninggal meski dua kali menjalani operasi dan dimakamkan di kota Sargodha di tengah pengamanan yang ketat, kata petugas polisi distrik Assad Ijaz Malhi.
Video dari Sargodha menunjukkan umat Kristen membawa peti mati Masih di jalan. Mereka meneriakkan “Puji bagi Yesus” dan “Yesus Maha Besar.” Peti mati itu terbungkus kain hitam dan terdapat salib kecil.
Malhi mengatakan polisi telah mendaftarkan kasus terhadap 500 orang karena menyerang rumah Masih.
Massa mengamuk setelah penduduk setempat mengatakan mereka melihat halaman-halaman Al Quran yang terbakar di luar rumah dan menuduh putra Masih berada di belakangnya.
Kekerasan tersebut mengingatkan kita akan salah satu serangan terburuk terhadap umat Kristen Pakistan pada tahun 2023, ketika ribuan orang membakar gereja dan rumah umat Kristen di Jaranwala, juga di Punjab.
Warga Muslim saat itu juga mengaku melihat dua pria menistakan Al Quran.
Tuduhan penodaan agama merupakan hal yang umum di Pakistan dan berdasarkan undang-undang penodaan agama di negara tersebut, siapa pun yang dinyatakan bersalah menghina Islam atau tokoh Islam dapat dijatuhi hukuman mati.
Meskipun belum ada seorang pun yang dieksekusi atas tuduhan tersebut, sebuah tuduhan saja dapat menyebabkan kerusuhan dan menghasut massa untuk melakukan kekerasan, hukuman mati tanpa pengadilan, dan pembunuhan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...