Seorang Pria Tabrakkan Kendaraan ke Konsulat China di San Francisco
SAN FRANCISCO, SATUHARAPAN.COM-Sebuah mobil menabrak kantor Konsulat China di San Francisco, AS pada hari Senin (9/10), berhenti di lobi dan menciptakan keributan yang berakhir dengan polisi menembak mati pengemudinya, kata para pejabat.
Polisi San Francisco mengatakan mereka tidak tahu mengapa pengemudi tak dikenal itu menabrak bagian depan konsulat, yang terletak di jalan utama di seberang lingkungan kota Japantown. Dalam sebuah pernyataan, Konsulat Jenderal China menggambarkan insiden itu sebagai “serangan kekerasan.”
Polisi turun ke konsulat tak lama setelah jam 15:00 sore, atas laporan adanya kendaraan yang menabrak gedung dan mendesak masyarakat untuk menghindari area tersebut. Video dari lokasi kejadian memperlihatkan sebuah sedan Honda berwarna biru di dalam lobi kantor visa konsulat.
Petugas memasuki gedung, melakukan kontak dengan tersangka dan melepaskan tembakan, Sersan polisi San Francisco, Kathryn Winters mengatakan saat konferensi pers singkat. Meskipun terdapat “upaya penyelamatan nyawa”, tersangka meninggal di rumah sakit.
Polisi tidak menjelaskan bagaimana penembakan itu terjadi, berapa banyak petugas yang menembak atau apakah pengemudinya membawa senjata. Tidak ada laporan adanya orang terluka di dalam gedung.
Polisi bekerja dan berkoordinasi dengan penyelidik dari Departemen Luar Negeri AS dan Konsulat China. “Saya harap saya bisa memberi Anda lebih banyak, tetapi ini adalah penyelidikan yang sangat rumit,” kata Winters.
Sebuah pernyataan dari Konsulat Jenderal China menuntut rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut dan meminta agar insiden tersebut “ditangani secara serius sesuai dengan hukum.”
“Kedutaan kami mengutuk keras serangan kekerasan ini,” kata pernyataan itu.
Konsulat China di San Francisco telah menjadi sasaran beberapa kali sebelumnya. Salah satu yang paling serius adalah kebakaran yang dilakukan oleh seorang pria China pada Tahun Baru 2014 di pintu masuk utama. Itu menghanguskan sebagian bagian luar bangunan.
Pria tersebut, yang tinggal di San Francisco Bay Area, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia didorong oleh suara-suara yang dia dengar. Dia dijatuhi hukuman hampir tiga tahun penjara.
Insiden hari Senin ini terjadi ketika San Francisco bersiap menjadi tuan rumah KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik bulan depan, yang merupakan pertemuan para pemimpin dunia dari negara-negara Lingkar Pasifik. Presiden Joe Biden berencana untuk hadir tetapi tidak jelas apakah Presiden China, Xi Jinping, akan datang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...