Seorang Tuna Wisma Lima Jam Leluasa di Dekat Air Force One AS
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria tunawisma menghabiskan lima jam pada bulan lalu dengan bebas menjelajahi pangkalan militer tempat pesawat presiden Amerika Serikat disimpan, setelah dia dengan mudah melewati beberapa lapisan penjaga keamanan, kata Angkatan Udara mengakui, hari Kamis (11/3).
Inspektur jenderal Angkatan Udara mengatakan dalam sebuah laporan tentang insiden pada 4 Februari bahwa penyusup tidak sah di Pangkalan Gabungan Andrews masuk ke pesawat angkut C-40 di landasan, tetapi tidak mendekati Air Force One atau pesawat menteri pertahanan, Boeing 747 khusus.
Pangkalan itu, tepat di selatan Washington, adalah tempat presiden, sekretaris pertahanan, dan pejabat tinggi lainnya terbang untuk urusan resmi. Itu juga merupakan titik kedatangan untuk tamu VIP seperti kepala negara asing. Untuk itu keamanan selalu dijaga ketat.
Namun pria tak dikenal itu bisa masuk ke pangkalan dan menghabiskan lima jam di sana di food court, di terminal VIP, dan di tempat lain sebelum dia menarik perhatian.
Itu terlepas dari tanda-tanda dia tidak tahu di mana dia berada, dan penampilannya yang unik: "Di kepalanya, dia memiliki topi merah atau merah muda cerah yang menutupi sebagian telinganya dan memiliki bola khas di atasnya yang terlihat seperti telinga tikus," menurut laporan yang banyak disunting.
Inspektur jenderal pertama-tama menyalahkan penjaga di gerbang utama, yang terganggu oleh masalah pribadi dan terhalang oleh praktik mencegah COVID-19, membiarkan pria itu lewat meskipun identitasnya tidak valid.
Dalam kegagalan kedua, pria itu berjalan ke landasan karena gerbang otomatis tidak berfungsi. Pada pelanggaran ketiga, dia naik C-40, terlihat tetapi diabaikan oleh dua awak pesawat yang menjalani pelatihan.
Setelah dia turun dari pesawat, dia kembali ke terminal tempat tingkah lakunya yang mencurigakan akhirnya menarik perhatian. Petugas keamanan kemudian menangkapnya.
Inspektur Jenderal Angkatan Udara, Sami Said, meyakinkan bahwa pria itu tidak pernah mendekati Air Force One, diparkir di lokasi yang jauh dan dilindungi oleh lapisan pengamanan yang lebih ketat.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa pria itu tunawisma, tinggal di dalam mobilnya, dan meskipun catatan penangkapan ekstensif tidak menunjukkan niat untuk melukai.
Saat diinterogasi, dia hanya mengatakan "dia datang ke pangkalan karena dia ingin melihat pesawat," menurut laporan itu. Tidak diketahui apakah pria itu akan menghadapi dakwaan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...