Sepasang Harimau Sumatera Dilepasliarkan di Sumatera Barat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sepasang Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diyakini sebagai bersaudara seinduk, yakni Putra Singgulung dan Putri Singgulung, telah berhasil dilepasliarkan ke habitat alaminya di Sumatera Barat.
Upaya ini dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan tim dari Yayasan Arsari Djojohadikusumo. Proses pelepasliaran dipimpin oleh BKSDA Sumatera Barat berlangsung dua hari sejak hari Kamis (26/11).
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno, menyampaikan apresiasi terhadap segenap pihak yang membantu upaya konservasi harimau Sumatera ini mulai dari proses evakuasi, rehabilitasi hingga lepas liarnya.
“Dukungan berbagai pihak yang tidak pernah surut apalagi di masa pandemi ini, merupakan sinergi yang amat penting untuk menjaga bumi kita dan kelestarian satwa liar di dalamnya,” kata Wiratno di sela-sela acara bedah buku berjudul “Bonita, Hikayat Sang Raja” yang menguraikan perjuangan penyelamatan Harimau Sumatera, Bonita di Riau.
Harimau Sumatera merupakan satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar.
Putra dan Putri Singgulung dalam kondisi sehat, tidak ada gangguan fisik, pertumbuhannya signifikan baik berat badan maupun panjang tubuh, serta telah memiliki gigi permanen yang lengkap. “Kami telah merekomendasikan kesiapannya untuk lepas liar,” kata dokter hewan,
Kartika Amarilis, sekaligus Manajer Operasional PR-HSD Arsari yang berlokasi di area HGU PT. Tidar Kerinci Agung, Sumatera Barat.
Saat proses pelepasliaran, Putra Singgulung terlebih dahulu melakukan lompatan pertama ke alam. Selanjutnya disusul oleh Putri Singgulung sekitar tiga jam kemudian. Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Hashim Djojohadikusumo, selaku pengelola PR-HSD Arsari, secara terpisah mengemukakan kebahagiaannya karena telah berhasil mengembalikan kedua harimau bersaudara ini ke habitat alaminya.
Hashim berharap kedua Harimau Sumatera tersebut dapat berkumpul kembali dengan induknya serta meneruskan populasinya. Hashim nuga menegaskan bahwa Yayasan ARSARI Djojohadikusumo akan terus melakukan berbagai upaya penyelamatan harimau Sumatera dari konflik untuk memastikan kelestariannya.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...