Sepeda Motor Berebut Jalur Memasuki Jalur Sepeda
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan motor berdesak-desakan memasuki jalur untuk sepeda, di samping Projek Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur. Mereka tidak mengindahkan tanda larangan bahwa jalur tersebut dilarang bagi sepeda motor.
Para pengendara sepeda motor ini bahkan tetap memasuki jalur sepeda, meskipun ada penghalang berupa beton. Mereka menerobos melalui celah di samping pagar beton yang menghalangi jalur tersebut. Keberadaan beton penghalang ini pun menjadi masalah bagi pengendara sepeda untuk memasuki jalur tesebut. Hal ini menjadi ironi, tetapi terjadi akibat tidak disiplinnya masyarakat dalam berlalu lintas.
Pemerintah setempat menetapkan bahwa jalur tersebut disediakan untuk pejalan kaki dan pengayuh sepeda, tetapi para penggendara motor memanfaatkannya untuk mencari jalan pintas agar cepat sampai di tujuan. Hal ini terjadi terutama pada hari kerja pada pagi ketika kebanyakan orang berangkat menuju tempat kerjaan, dan pada sore hari dari arah berlawanan ketika warga pulang dari tempat kerja.
Ketidak-disiplinan berkendara menjadi masalah serius, bukan saja memperparah kemacetan, tetapi juga mengakibatkan kecelakaan. Namun yang lebih penting tindakan itu melanggar aturan, sekaligus melanggar hak para pejalan kaki dan pengendara sepeda yang dirampas oleh pengendara sepeda motor. Pemerintah daerah dan Polri diharapkan memberikan perhatian pada masalah ini.
Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 190.000 kasus dan menewaskan lebih dari 27,400 orang. Sebanyak 70 persen kecelakaan terjadi pada pengendara sepeda motor.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kecelakaan sepeda motor merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah penyakit jantung koroner dan tuberkolosis (TBC).
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...