Sepekan Setelah Dihantam Topan Haiyan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sepekan setelah Topan Super Haiyan melanda Filipina diperkirakan 3.621 jiwa meninggal, seribuan lebih masih dinyatakan hilang dan puluhan ribu kehilangan tempat tinggal. Korban selamat mulai kesulitan makanan, air bersih juga tempat tinggal. Masalah kesehatan mulai muncul juga penjarahan.
Banyak negara telah mengirimkan bantuan, termasuk Kerajaan Arab Saudi yang sudah berkomitmen menyumbang 10 juta dolar. Jepang kemarin (16/11) melaporkan akan menambah jumlah bantuannya menjadi 30 juta dolar.
Amerika Serikat menamai aksinya “Operation Damayan” atau dalam bahasa Tagalog berarti “Solidaritas”, sudah mengirimkan kapal induk USS George Washington yang berawak 5.000 pelaut dan segera menyusul USS Germantown dan USS Ashland yang berbasis di Jepang.
Kapal induk tersebut akan membawa alat teknis berat - seperti mesin penggali hidrolik, truk pembuangan (dump truck) dan mobil penarik - kendaraan serbu amfibi, kendaraan lacak yang dapat beroperasi di air dan di darat, generator dan tank air portable “water bull”.
Hingga delapan pesawat tiltrotor MV-22 Osprey juga akan terbang ke bandara internasional Manila dalam beberapa hari mendatang, dua kali lipat dari jumlah Ospreys yang tersedia di area tersebut.
Tambahan 1000 Marinir akan membantu pembersihan jalan dan distribusi barang bantuan, akan melakukan perjalanan dengan kapal landing craft utility (LCU), kendaraan LCU, kendaraan serbu amfibi, perahu kecil dan pesawat sayap rotary.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...