Sepekan Setelah Gunung Kelud Erupsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) status Gunung Kelud diturunkan dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Kamis (20/2).
Data aktivitas vulkanik sejak 14 Februari 2014 hingga 20 Februari 2014, tidak ada gempa-gempa vulkanik dan tremor sehingga Kelud tidak akan meletus lagi sementara ini. Tidak ada aktivitas masyarakat di radius 5 km dan di bantaran sungai dari ancaman lahar hujan.
Sekitar 2.000 pengungsi pascaerupsi di Kabupaten Kediri, masih bertahan di tempat pengungsian hingga Sabtu (22/2).
Pemerintah menyiapkan materiil bahan bangunan seperti semen serta genting, yang merupakan pemberian dari donatur. Namun, jumlah yang ada diperkirakan masih belum mencukupi. Jumlah rumah yang rusak sampai sekitar 19 ribu rumah, dan bahan bangunan masih terbatas.
Gunung Kelud mengalami erupsi, setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada Kamis (13/2) pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas, mengeluarkan material berupa pasir, batu, serta debu vulkanik. (bnpb.go.id/Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...