Serangan Bom di Gereja di Irak, Sedikitnya 15 Orang Meninggal
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah gereja di Baghdad, ibu kota Irak, pada hari Rabu (25/12) ketika orang-orang Kristen merayakan Hari Natal.
Ledakan itu sedikitnya menewaskan 12 orang, kata beberapa pejabat keamanan setempat. Ledakan juga melukai sedikitnya 28 orang, kata sumber-sumber setempat seperti dilapotkan kantor berita AFP.
Sementara itu, media bbc.co.uk melaporkan bahwa korban meninggal lebih dari 15 orang. Dan ledakan terjadi ketika umat Kristen baru saja selesai mengikuti ibadah Natal di gereja tersebut. Polisi mengatakan sebagian besar korban adalah orang Kristen.
Komunitas Kristen kuno di Irak telah menurun hingga menjadi separohnya dalam beberapa tahun terakhir dari perkiraan populasi sebesar 900.000 jiwa di negerei itu.
Bom itu meledak di pada sebuah mobil yang diparkir, menurut kantor berita Reuters seperti dikutip bbc.co.uk.
Belum ada pihak yang mengaku melakukan serangan tersebut. Namun gereja dan umat Kristen telah menjadi targetkan serangan di seluruh negara itu sejak jatuhnya Saddam Hussein pada tahun 2003.
Sebuah serangan oleh kelompok bersenjata pada tahun 2010 di Katedral Katolik di Baghdad menewaskan lebih dari 50 orang.
Meningkatnya kekerasan sektarian tahun ini telah merenggut nyawa lebih dari 6.000 warga sipil di Irak, jumlah kematian tertinggi sejak 2008.
Selain itu, serangan jugamenargetkan warga sipil Syiah di sana atau kelompok Sunni dengan populasi yang lebih kecil.
Pertumpahan darah meningkat pada bulan April, setelah militer menyerang sebuah kamp protes anti pemerintah Sunni. Dan konflik di Suriah telah mendorong lonjakan serangan yang banyak melibatkan kelompok Al-Qaeda di Irak.
Perdana Menteri Irak, Nouri al - Maliki mengatakan kepada BBC pada hari Minggu (22/12) bahwa krisis Suriah adalah "memberi makan terorisme di wilayah itu." (AFP/bbc.co.uk)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...