Serangan Militan Suriah Menyasar Karyawan Minyak, 12 Tewas
Kurdi Suriah menangkap 52 militan ISIS.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Serangan roket militan di Suriah timur pada hari Jumat menargetkan sebuah bus dengan karyawan industri minyak, menewaskan sedikitnya 10 orang, kata pemerintah. Di utara, pasukan pimpinan Kurdi Suriah mengumumkan mereka menangkap 52 militan dalam operasi melawan sel tidur kelompok Negara Islam (ISIS/Negara Islam Irak dan Suriah).
Menurut kementerian perminyakan Suriah, roket itu menghantam ladang gas Al-Taym di Provinsi Deir el-Zour timur. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung tetapi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sebuah kelompok pemantau perang oposisi, mengatakan IS (Negara Islam atau ISIS) berada di balik serangan itu.
Observatorium juga melaporkan jumlah korban tewas yang lebih tinggi akibat serangan roket tersebut, dengan mengatakan setidaknya 12 pekerja tewas.
Juga pada hari Jumat, Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika Serikat dan dipimpin Kurdi mengatakan serangan mereka dilaporkan telah menggagalkan serangan yang direncanakan untuk Malam Tahun Baru. Militan ISIS bersembunyi di daerah pemukiman dan pertanian, kata pernyataan dari pasukan tersebut.
Kampanye yang didukung AS selama bertahun-tahun telah berhasil menghancurkan kendali teritorial militan di Irak dan Suriah, tetapi pejuang ISIS mempertahankan sel-sel tidur dan telah melakukan serangan yang telah menewaskan puluhan warga Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
Pada hari Kamis, pasukan pimpinan Kurdi Suriah mengumumkan operasi mereka, mengutip lonjakan serangan ISIS dan mengatakan bahwa "Operasi Al-Jazeera Thunderbolt" bertujuan untuk menargetkan sel-sel tidur di al-Hol dan sekitarnya di daerah Tal Hamis.
Sejak 2011, Suriah terperosok dalam perang saudara berdarah yang menarik kekuatan regional dan global. Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian wilayah negara itu, tetapi sebagian wilayah utaranya tetap berada di bawah kendali pemberontak, serta pasukan Turki dan Kurdi Suriah.
Juga, sekitar 900 tentara AS di Suriah mendukung perjuangan pasukan pimpinan Kurdi melawan ISIS dan sering menargetkan militan ISIS, kebanyakan di bagian timur laut Suriah di bawah kendali Kurdi.
Komando Pusat AS pada hari Kamis melaporkan melakukan 313 operasi melawan ISIS pada tahun 2022 di Suriah dan Irak, sebagian besar bekerja sama dengan pasukan pimpinan Kurdi. Menurut pernyataan CENTCOM, 215 militan dari kelompok Negara Islam (IS atau ISIS) ditangkap dan 466 tewas di Suriah. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...