Serangan Rasis Kembali Terjadi di Dalam Kereta Api di Sydney
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Seorang remaja putri berlatar-belakang Asia menjadi korban serangan berbau rasis di dalam kereta api di Sydney, Senin (8/6) siang waktu setempat. Korban berusia 15 tahun ini ditarik rambutnya, ditampar berkali-kali dan dikata-katai.
Pelakunya adalah seorang wanita berkulit putih usia 30-an, yang kini dicari oleh polisi. Pelaku berdua dengan temannya seorang pria berlatar-belakang Timur Tengah.
Korban saat itu sedang dalam perjalanan bersama dua temannya, saat pasangan pelaku tersebut naik di Stasiun Parramatta, yang memang dikenal agak rawan di Sydney.
Menurut Inspektur Sean Gabin dari kepolisian setempat, pelaku memaki dan mengucapkan kata-kata rasis kepada korban tanpa diketahui apa penyebabnya.
Menurut Inspektur Gabin, serangan yang dilakukan pelaku sama sekali bukan dipicu oleh tindakan provokasi dari korban.
"Begitu mendekati daerah Lidcombe, pasangan pelaku itu berdiri dari tempat duduknya dan yang wanita langsung menarik rambut korban kemudian memukuli wajahnya berkali-kali," jelas Inspektur Gabin seperti dilansir abc.net.au, Kamis (9/6).
"Pelaku juga mencoba menjatuhkan korban dan terus menyerangnya,” katanya.
Menurut Inspektur Gabin, untungnya remaja itu tidak mengalami cedera serius dan dia telah memberikan keterangan kepada polisi.
"Saat kejadian di gerbong itu juga ada sejumlah penumpang berlatar-belakang Asia dan kami harap ada yang bersedia memberi keterangan kepada polisi," kata Gabin lagi.
"Selain itu, polisi juga telah meminta rekaman CCTV di dalam kereta api itu serta CCTV di stasiun Lidcombe dan Parramatta," katanya.
Pelaku juga, menurut polisi, menendang jendela kereta saat turun di Stasiun Lidcombe.
"Pelakunya seorang perempuan Kaukasian dengan ciri-ciri gigi depan hitam dan bolong. Dia mengenakan baju biru dan celana hitam saat kejadian," jelas Inspektur Gabin.
Teman prianya tidak terlibat dalam serangan, namun juga turut dicari polisi. "Dia berlatar-belakang Timur Tengah atau Mediterania dengan ciri-ciri tatto di wajahnya," kata Inspektur Gabin.
Peristiwa ini bukan merupakan serangan berbau rasis yang pertama terjadi di dalam kereta api.
Sebelumnya, seorang warga Sydney membela perempuan Muslim yang dilecehkan dalam kereta api. Pelakunya seorang wanita yang menghina korban dengan kata-kata rasis.
Dalam kejadian terpisah seorang wanita juga mengumpat dan melecehkan korbannya dengan kata-kata rasis.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...