Serangan Rudal di Ukraina Timur, Seorang Anggota Parlemen Rusia Tewas
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pejabat yang ditunjuk Rusia pada hari Jumat (12/5) mengatakan peluru kendali (Rudal) yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina telah melukai enam anak dan seorang anggota parlemen Rusia dan merusak dua pabrik di kota utama wilayah Luhansk timur, sekitar 100 kilometer (60 mil) di belakang garis depan.
Otoritas Luhansk, dalam sebuah posting di Telegram, mengatakan dua rudal taktis "grom" buatan Ukraina merusak atau menghancurkan gedung administrasi di pabrik pengemasan dan pabrik yang memproduksi bahan pembersih di kota Luhansk. Jendela-jendela pecah di lima rumah, katanya.
Sebuah foto yang menyertai postingan tersebut menunjukkan sebuah bangunan yang sebagian besar telah menjadi puing-puing dengan satu dinding tersisa.
Leonid Pasechnik, kepala wilayah yang dianeksasi oleh Rusia tahun lalu, mengatakan enam anak terluka. Para pejabat mengatakan seorang anggota majelis rendah parlemen Rusia, Viktor Volodatsky, juga terluka.
Video yang diposting sebelumnya di media sosial menunjukkan kepulan asap hitam tebal mengepul di atas kota Luhansk, yang berjarak sekitar 30 kilometer (18 mil) dari perbatasan dengan Rusia.
Karena kota itu terletak jauh dari posisi Ukraina, ada spekulasi di kalangan analis bahwa Ukraina dapat menggunakan rudal baru dengan jangkauan yang lebih jauh.
Pasechnik mengatakan serangan itu dilakukan untuk mengganggu perayaan Hari Republik setempat. Reuters tidak dapat memverifikasi klaim tersebut. Tidak ada reaksi resmi segera dari Kiev terhadap serangan yang diklaim.
Stasiun televisi Ukraina Suspilne Donbas melaporkan ledakan di kota itu, mengutip pernyataan warga. Itu di luar jangkauan sebagian besar rudal jarak pendek, seperti HIMARS yang dipasok AS, yang sebagian besar telah digunakan Ukraina dalam konflik sejauh ini.
Inggris pekan ini mengatakan telah mengirimkan beberapa rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina, yang dapat mencapai target pada jarak 300 kilometer, roket jangkauan terjauh yang telah dipasok ke Ukraina oleh sekutu Baratnya.
Amerika Serikat awal tahun ini mengatakan akan mulai menyediakan Ground Launched Small Diameter Bombs, “bom pintar” yang dipandu GPS ke Ukraina, dengan jangkauan sekitar 150 kilometer. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...