Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:15 WIB | Minggu, 02 Februari 2025

Serangan Rudal Rusia Merusak Pusat Bersejarah Odesa, Ukraina

Kewaspadaan di seluruh negeri di Ukraina saat angkatan udara memperingatkan adanya serangan rudal.
Serangan Rudal Rusia Merusak Pusat Bersejarah Odesa, Ukraina
Orang-orang berlindung di dalam stasiun metro selama peringatan serangan udara, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kiev, Ukraina, 11 November 2024. (Foto: dok. Reuters)
Serangan Rudal Rusia Merusak Pusat Bersejarah Odesa, Ukraina
Seorang pria berjalan di samping gedung Opera Theater di pusat kota, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Odesa, Ukraina, 25 Januari 2023. (Foto: dok. Reuters)

ODESA, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal di pusat pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odesa, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, yang merusak parah bangunan bersejarah dan melukai tujuh orang, kata pejabat setempat.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan itu menggarisbawahi lagi perlunya memperkuat pertahanan udara Ukraina.

Gubernur daerah Odesa, Oleh Kiper, mengatakan tujuh orang terluka dan kru darurat tetap berada di tempat kejadian.

Foto daring yang diunggah oleh Kiper dan Wali Kota Odesa, Hennady Trukhanov, menunjukkan lobi dan bagian lain dari Hotel Bristol, bangunan mewah yang dibangun pada akhir abad ke-19, hancur menjadi puing-puing.

Aula konser Odesa Philharmonic, di seberang hotel, mengalami kerusakan dengan banyak jendelanya pecah.

Video daring menunjukkan pecahan-pecahan berserakan di jalan beberapa ratus meter jauhnya di dekat gedung opera megah dari era yang sama. Museum-museum di distrik tersebut juga mengalami kerusakan.

Kiper mengatakan kepada televisi nasional bahwa tiga ledakan terdengar secara berkala, yang ia gambarkan sebagai "praktik yang sudah mapan" oleh militer Rusia dengan serangan berulang-ulang terhadap target yang sama.

"Namun, dalam kasus ini rudal yang mampu menembus beton digunakan," katanya sambil berdiri di jalan dekat kru darurat.

"Ini berarti rudal itu sengaja diarahkan ke hotel sipil untuk menghancurkan lantai dan bangunan di dalamnya, menyebabkan kehancuran dan, tentu saja menewaskan warga sipil yang menginap di sana pada saat itu."

Zelenskyy, yang berbicara dalam pidato video malam harinya, mengatakan serangan itu dilancarkan "langsung ke kota, ke gedung-gedung sipil biasa."

"Berulang kali, pertahanan udara menjadi prioritas utama. Kami bekerja sama dengan semua mitra kami untuk memberikan perlindungan lebih bagi negara kami."

Zelenskyy mengatakan pertemuan komando Ukraina difokuskan pada peningkatan sistem persenjataan dan percepatan pengiriman.

"Kami membutuhkan pengiriman yang lebih cepat dan lebih banyak sistem dan senjata yang akan memungkinkan kami menyelamatkan lebih banyak nyawa prajurit dan rakyat kami," katanya.

"Lebih banyak pesanan untuk pesawat nirawak. Lebih banyak investasi untuk pengembangan sistem robotik. Dan lebih banyak pesanan untuk senjata dasar."

Peringatan Nasional Serangan Udara

Pihak berwenang Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara untuk seluruh negeri pada hari Sabtu (1/2), saat angkatan udara memperingatkan ancaman rudal dan pesawat nirawak di beberapa wilayah.

"Ancaman rudal terhadap wilayah Mykolaiv dan Kherson," kata angkatan udara di Telegram, seraya menambahkan bahwa rudal juga bergerak menuju wilayah Sumy dan Poltava.

"Serangan UAV musuh mengancam wilayah Kharkiv, Sumy, Poltava, Chernigiv, dan Zhytomyr," katanya dalam posting terpisah yang memperingatkan tentang pesawat nirawak Rusia.

Serangan pesawat nirawak di Zaporizhzhia hari Sabtu (1/2) pagi menyebabkan kerusakan berat pada rumah dan bisnis, kata gubernur setempat.

Konflik yang berlangsung hampir tiga tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda sejak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menjabat pada 20 Januari setelah berjanji untuk segera mengakhiri pertempuran.

Pada Jumat malam, serangan rudal Rusia menghantam pusat kota Odesa di Ukraina selatan, melukai sedikitnya tujuh orang dan merusak bangunan bersejarah, kata para pejabat. (AFP/Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home