Serangan terhadap Jurnalis Hong Kong Mengkhawatirkan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat pada Rabu (19/3) menyuarakan kekhawatirannya atas serangan terhadap tokoh media Hong Kong dan meminta dilakukan penyelidikan penuh.
“Meski detail serangan terbaru belum sepenuhnya jelas, kami terganggu dengan serangkaian insiden yang terjadi setahun terakhir yang menargetkan tokoh-tokoh media Hong Kong,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki.
Tradisi yang dibangun di Hong Kong untuk menghormati aturan hukum dan secara internasional mengakui kebebasan dasar, termasuk kebebasan pers, masih sangat penting bagi kesuksesan dan reputasi besar Hong Kong sebagai pusat perdagangan global,” ujarnya kepada wartawan.
Dua eksekutif media Hong Kong diserang pada Rabu itu oleh empat pria bertopeng dan bersenjatakan batang besi, tidak lama sebelum polisi mendakwa dua tersangka pembunuh bayaran atas serangan brutal pada Februari terhadap seorang jurnalis veteran.
Serangan terbaru memicu kekhawatiran akan kebebasan pers di kota tersebut setelah Kevin Lau, mantan editor harian liberal Ming Pao, ditusuk enam kali bulan lalu.
Mereka yang ditargetkan dalam serangan pada Rabu adalah tokoh-tokoh senior Hong Kong Morning News Media Group, yang berencana meluncurkan harian independen berbahasa China pada akhir tahun, lapor media.
Psaki mengimbau polisi Hong Kong untuk “menyelidiki insiden itu”. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...