Serangan Udara Rusia Tewaskan 11 Anggota ISIS di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Serangan udara Rusia di daerah gurun di Suriah timur telah menewaskan 11 tersangka anggota ISIS, menurut laporan sebuah monitor perang, hari Kamis (13/1).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memantau korban dari konflik yang telah berlangsung selama satu dekade, mengatakan serangan semalam difokuskan di daerah antara Palmyra dan Al-Sukhna.
"Anggota organisasi jihad bersembunyi di gua-gua di daerah ini," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman, dikutip AFP.
Serangan itu menewaskan 11 pejuang ISIS dan melukai sekitar 20 lainnya, beberapa di antara mereka serius, katanya.
Abdel Rahman mengatakan dia telah menghitung total 229 serangan udara Rusia terhadap sasaran di gurun Suriah tahun ini.
Serangan hari Kamis adalah yang paling mematikan sejak November, ketika Observatory melaporkan 16 orang tewas dalam barisan ekstremis.
Kekhalifahan yang dideklarasikan sendiri oleh ISIS pernah membentang di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak dan mengatur jutaan penduduk.
Sebuah perlawanan militer yang panjang dan mematikan yang dipimpin oleh pasukan Suriah dan Irak dengan dukungan dari Amerika Serikat dan kekuatan lain akhirnya mengalahkan proto negara ekstremis pada Maret 2019.
Sisa-sisa ISIS sebagian besar kembali ke tempat persembunyian di gurun dari mana mereka terus mengganggu pemerintah Suriah dan pasukan sekutu.
Kelompok itu diperkirakan berusaha untuk mengamankan sumber pendanaan melalui perdagangan dan pemerasan, mendorong pengamat untuk memperingatkan kebangkitan ekstremis di wilayah tersebut. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...