Serapan APBN ESDM di Bawah 15 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian ESDM masih rendah yaitu di bawah 15 persen, jauh dari target yang diharapkan pada 2015.
“Saya ingin menyampaikan bahwa serapan (APBN) kementerian ESDM masih rendah, bulan ini barangkali belum sampai 15 persen,” kata Sudirman Said memberikan keterangan dalam acara Halal Bihalal Menteri ESDM dengan Jurnalis sektor ESDM di Grha Bimasena, Jakarta, hari Jumat (31/7).
Menurut Sudirman Said, pengelolaan ESDM tidak hanya serapan APBN melainkan juga investasi sejumlah sektor. “Tapi mesti diingat bahwa yang dikelola ESDM itu tidak hanya APBN tetapi juga investasi beberapa sektor. Jadi ukurannya tidak saja serapan tetapi juga investasi,” katanya.
Kemudian Sudirman Said menjelaskan bagaimana ESDM mengatasi persoalan rendahnya serapan APBN itu. Menurut dia, ESDM telah membuat unit khusus untuk pengawasan dan percepatan pembangunan infrastruktur.
“Kita sudah membuat unit khusus untuk pengawasan atau percepatan pembangunan infrastruktur. Jadi unit khusus ini terpisah dari dirjen-dirjen (Direktorat Jenderal), supaya fokus pada manajamen projek. Ini sudah akan mulai efektif, sebelum lebaran dibentuk dan sesudah lebaran lebih kencang larinya,” kata Menteri ESDM.
Kata Sudirman Said, tim khusus ini memiliki dua tugas. “Tugasnya dua, yang satu menuju ke akhir 2015 dan yang satu lagi bagaimana caranya serapan itu dicapai setinggi-tingginya,” katanya.
Sudirman Said mengungkapkan, pada tahun-tahun lalu itu, serapan ESDM itu sekitar 50 persenan. Dia berharap serapan pada tahun ini bisa mencapai 80 persen. “Kalau tahun ini kita bisa mencapai 80 persen itu sudah prestasi sangat baik karena ada peningkatan yang sangat signifikan,” katanya.
Paket Projek
Lebih lanjut Sudirman Said menjelaskan tugas unit khusus yang telah disiapkan Kementerian ESDM berkaitan dengan pemenuhan serapan APBN 2015.
“Nah tugas yang pertama dari tim ini bagaimana mengejar serapan (APBN) 2015 dapat tercapai. Yang kedua menyiapkan untuk tahun anggaran 2016, kita berencana mulai Oktober sudah dilakukan tender untuk tahun anggaran 2016,” katanya.
“Mudah-mudahan pada waktu itu APBN sudah diputuskan. Kalau tender ini sudah dilaksanakan di 2016, mudah-mudahan Februari sudah bisa bekerja. Tidak seperti tahun ini, kita tender baru bulan Maret, bulan April, karena APBNP baru diputuskan pada bulan Februari,” katanya.
Tahun depan, kata Sudriman Said, insyaallah, dengan persiapan yang lebih baik tender lebih awal dan akan ada perbaikan yang signifikan, yaitu cara kita membuat paket projek.
Paket-paket projek 2015 Kementerian ESDM saat ini punya sekitar 2.200 paket projek untuk mengelola budget Rp 10 triliun ditambah Rp 5 triliun. Sudirman Said mengatakan, bahwa pada tahun depan pemaketannya akan disederhanakan. “Jadi itemnya sedikit tapi impactnya besar,” katanya.
“Kita mengelola 24 paket itu jauh lebih sederhana daripada mengelola ribuan paket. Jadi paketnya direstruktur, persiapannya dibuat lebih awal dan mudah-mudahan 2016 akan ada perbaikan,” kata Menteri ESDM.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...