Setara: Belum Ada Data Terkait KTP Minoritas

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menilai kelompok minoritas yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) belum ada datanya.
“Belum ada data tentang berapa banyak yang tidak memiliki KTP. Perlakuan pemerintah daerah juga berbeda-beda, tidak semua seperti Ahmadiyah misalnya mengalami kesulitan memperoleh KTP. Dalam catatan kami hanya terjadi di daerah Kuningan saja," kata Bonar saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, hari Jumat (23/9).
Kelompok minoritas Sunda Wiwitan,kata Bonar, menuntut identitas keagamaan mereka dicantumkan dalam KTP, tidak hanya sekedar dikosongkan seperti selama ini.
“Itupun berapa banyak jumlah warga negara yang memilih kolom agama dikosongkan belum diketahui jumlahnya. Mungkin nanti kalau e-KTP sudah berlaku menyeluruh dan database sudah lengkap. Tapi kan tidak semua penghayat memilih mengosongkan kolom agama di KTP," kata dia.
Kolom agama di KTP sesungguhnya tidak perlu dan tidak jelas kegunaannya, kata Bonar. Agama kata dia, seharusnya cukup dicatat dalam database kependudukan yang ada di pemerintah daerah. Apalagi dengan e-KTP sudah digital, data warga negara akan mudah diketahui.
“Harapannya tentu pemerintah memperlakukan semua warga negara setara dan tidak ada pembedaan antara mereka yang mayoritas dengan minoritas,” katanya.
Editor : Eben E. Siadari

Hamas: Jenazah Shiri Bibas Mungkin Tertukar dengan Jenazah L...
JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP pada hari Jumat (21/2) bahwa...