SETARA: Permintaan Tambahan Kewenangan BIN Lucu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – SETARA Insitute menilai permintaan Badan Intelijen Negara (BIN) agar diberikan kewenangan untuk menangkap dan memanggil terduga teroris merupakan hal yang aneh dan tidak sesuai dengan prinsip kerja intelijen. Seharusnya, BIN bekerja secara terselubung dan rahasia.
“BIN meminta diberikan kewenangan untuk menangkap dan memanggil terduga teroris, ini lucu. Karena seharusnya BIN itu bekerja terselubung dan rahasia,” kata Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos, dalam jumpa pers di Kantor SETARA Institute, Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, hari Kamis (3/3).
Dia pun mengatakan, prinsip kerja BIN bukan merupakan bagian dari sebuah proses hukum. Oleh karena itu, dia menilai, permintaan yang disampaikan Kepala BIN, Sutiyoso, bertentangan dengan prinsip kinerja intelijen.
“Kinerja intelijen itu bukan bagian dari proses hukum, kalau dia minta kewenangan seperti itu artinya bertentangan dengan prinsip kinerja intelijen itu sendiri,” ujar Bonar.
Sebelumnya, Kepala BIN, Sutiyoso, meminta tambahan kewenangan memanggil seseorang yang terduga terkait separatisme, radikalisme dan terorisme. Menurut dia, hal itu bertujuan untuk mendalami sebuah informasi yang didapatkan institusinya dalam kerja-kerja intelijen.
"Kami perlu memanggil orang, bukan menangkap seperti pekerjaan polisi," ujar Sutiyoso usai rapat kerja Komisi I DPR dengan BIN, di Ruang Rapat Komisi I DPR, Jakarta, hari Senin (29/2) lalu.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...