Setelah Bom Makassar, Sejumlah Polda Perketat Pengamanan Instansi Polri dan Rumah Ibadah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Sejumlah Kapolda memerintahkan penjagaan dan pengawasan instansi Polri dan rumah ibadah, setelah insiden ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
Polda Metro Jaya meningkatkan pengawasan di rumah ibadah dan objek vital Ibu Kota. "Tentunya kami akan lebih siaga di DKI setelah kejadian itu," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Yusri Yunus , hari Minggu, (28/3).
Kapolda Jatim, Irjen. Nico Afinta Karo-Karo, juga meminta jajarannya untuk memperketat penjagaan di gereja-gereja terutama di titik-titik yang dianggap rawan di Surabaya dan Malang.
"Tiap gereja mungkin ada masing-masing 10 anggota (yang berjaga) baik anggota terbuka maupun tertutup. Kita monitoring daerah-daerah yang rawan. Titik rawan Surabaya dan Malang," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
Kapolda Jatim juga telah menginstruksikan untuk memperketat penjagaan seluruh instansi Polri yang ada di Jawa Timur. Dan juga mengingatkan jajarannya untuk tetap waspada. "Ya, lebih ketat lagi, diutamakan Malang dan Surabaya. Tapi tempat lain juga sama," tambah Kabid Humas.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Panca Putra Simanjuntak, juga memerintahkan seluruh Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) untuk memperketat pengamanan setiap markas komando (mako) mengantisipasi terjadi aksi teror.
Dalam pesannya, Kapolda Sumut meminta pemeriksaan setiap orang yang tidak dikenal saat mendatangi mako. Tingkatkan kewaspadaan pengamanan mako dalam mengantisipasi terjadinya aksi teror.
"Selain memperketat pengamanan mako, seluruh jajaran memperketat pengamanan tempat umum dan rumah ibadah yang ada di wilayahnya masing-masing. Polda Sumut sebelum kejadian ledakan Bom Makasar pun sudah menyiagakan pasukan gabungan dari Sat Brimobdasu, Dit Samapta, Unit Jihandak, Unit Gultor yang setiap saat bergerak, juga diinstruksikan melaksanakan tugas mengamankan mencegah aksi terorisme," katanya.
"Kita juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara tidak panik dan tetap tenang dalam menyikapi peristiwa ledakan di gereja Katedral makassar. Tingkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, selalu berinteraksi dengan bhabinkamtibmas dan Bhabinsa di desa atau kelurahan masing-masing, libatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di wilayah, seperti pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda," kata Kapolda Sumut.
Insiden ledakan bom terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, hari Minggu sekitar Pukul 10.30 WITA. Lokasi ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balaikota Makassar.
Ledakan itu dari aksi bom bunuh diri yang dilakukan dua orang. Korban meninggal yang sudah dipastikan satu orang yang merupakan pelaku bom bunuh diri, dan belasan lain yang merupakan jemaat gereja dan petugas keamanan mengalami luka-luka.
Editor : Sabar Subekti
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...