Setelah Dibom, Gereja All Saints Pakistan Normal Kembali
PESHAWAR, SATUHARAPAN.COM - Setelah hari Minggu (22/9) lalu diserang dua bom bunuh diri yang menewaskan 80 orang dan melukai 150 jemaat lainnya. Selasa kemarin gereja bersejarah yang sudah berusia 130 tahun, dibuka kembali untuk kegiatan ibadah.
Serangan terhadap Gereja All Saints di kota Peshawar setelah acara kebaktian hari Minggu itu diyakini merupakan serangan yang paling parah yang pernah ada menargetkan minoritas Kristen di Pakistan. Dilaporkan hari Selasa lalu polisi sudah menangkap enam tersangka yang diduga terlibat dalam serangan.
Warga Kristen juga berdemonstrasi di seluruh kota-kota Pakistan, termasuk Islamabad, Lahore, Karachi dan Peshawar, menuntut perlindungan yang lebih baik dari pemerintah.
Gereja All Saints dibangun pada tahun 1883, terletak di area Kohati Gate sisi utarabarat kota tua Pakistan. Di Pakistan gedung gereja berarsitektur sebuah masjid Saracenic Islam dengan menara dan kubah hanya ada satu itu saja. (christiansinpakistan.com)
Haul Gus Dur, Menag: Gus Dur Tetap Hidup dalam Doa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan, “Gus Dur adalah pribadi y...