Setelah Kantongi Emas Jalan Cepat, Hendro Ingin Jajal Maraton
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Hendro, atlet jalan cepat putra asal Provinsi Jawa Barat, yang berhasil merebut medali emas di Kejuaraan Atletik Nasional (Kejurnas) 2015 di Jakarta hari ini (1/9) menyatakan niatnya ingin menjajal maraton. Tujuannya adalah untuk menguji sekaligus meningkatkan daya tahan.
“Saya mungkin harus memperbaiki kaki dan mungkin saya ingin ikut di maraton juga, karena itu kalau ada Jakarta Marathon mungkin saya akan ikut untuk melatih daya tahan,” kata Hendro kata Hendro kepada para pewarta setelah penyerahan medali Lomba Jalan Cepat 20 Kilometer di Kejuaraan Atletik Nasional 2015, di Pintu VII Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (1/9).
Selanjutnya, Hendro juga mengisahkan pengalamannya. Katanya, saat merebut emas di ajang multi even olah raga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games) 2015 di Singapura, dia sempat kesal karena berlomba dalam keadaan kurang nyaman. Ia berlomba di atas trotoar.
“Waktu itu (SEA Games 2015) sebenarnya target adalah rekor Sea Games, tapi memang kondisi di Singapura, rute dan ada karpet di pinggir laut tetapi kita di trotoar bukannya di aspal begini,” kata Hendro.
Pada SEA Games 2015 di Singapura beberapa waktu lalu, Hendro menyumbang medali emas bagi cabang atletik nomor jalan cepat putra 20 kilometer di East Coast Park Singapura.
Hendro menyabet medali emas dengan catatan waktu satu jam 34 menit 23 detik dan mengalahkan atlet Vietnam Xuan Vinh Vo yang meraih waktu satu jam 38 menit dan 38 detik.
Pada SEA Games 2015 cabang olah raga atletik berjaya sebab mampu melebihi target yang ditetapkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yakni dengan meraih total tujuh medali emas, padahal target yang dibebankan enam emas.
Hendro meraih medali emas nomor Jalan Cepat di Kejurnas Atletik 2015 karena mencatatkan waktu 1 jam 33 menit 54 detik. Posisi atlet Jawa Barat ini diikuti di tempat kedua oleh Hakmal Lisauda asal Provinsi Riau dengan catatan waktu 1 jam 36 menit 20 detik, posisi ketiga ditempati sesama Provinsi Riau, Kristian Tobing dengan catatan waktu 1 jam 36 menit 26 detik.
“Andai waktu itu daya tahan kuat, saya bisa mempertahankan kecepatan dari awal sampai akhir, hanya saja saya telat terus di trotoar, itu menyulitkan,” kata dia.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...