Setelah Veto Keanggotaan PBB, Palestina Ancam Pertimbangkan Hubungan dengan AS
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Otoritas Palestina (PA) akan mempertimbangkan kembali hubungan bilateral dengan Amerika Serikat setelah Washington memveto permintaan Palestina untuk keanggotaan penuh di PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), kata Presiden PA, Mahmoud Abbas, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi WAFA.
Ancaman tersebut, yang sebelumnya disampaikan Abbas selama masa jabatan Presiden AS Joe Biden tanpa ada tindak lanjut, diterbitkan dalam bahasa Arab oleh kantor berita PA tetapi tidak disertakan dalam terjemahan bahasa Inggris yang disebut WAFA sebagai “wawancara eksklusif.”
“Meskipun dunia menyetujui penerapan hukum internasional dan mendukung hak Palestina, Amerika terus mendukung pendudukan, menolak memaksa Israel menghentikan perang genosida. Hal ini memberi Israel senjata dan dana yang dapat membunuh anak-anak kami dan menghancurkan rumah kami, dan hal ini menentang kami di forum internasional, dalam posisi yang tidak mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan,” kata Abbas.
“Amerika Serikat telah melanggar semua hukum internasional dan mengabaikan semua janji mengenai solusi dua negara dan mencapai perdamaian di kawasan,” tambahnya.
Pemimpin PA juga menuduh pemerintahan Biden “mengingkari janji dan komitmennya… dengan tetap diam terhadap pencurian dana Palestina (oleh Israel)” sambil mengatakan tidak akan ada stabilitas regional tanpa resolusi yang “adil” terhadap konflik Israel-Palestina.
“Yerusalem, dengan kesucian Islam dan Kristennya, adalah garis merah yang tidak dapat dilewati oleh siapa pun,” kata Abbas, tanpa menyebutkan kaitan Yudaisme dengan kota tersebut. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Jaga Imun Tubuh Atasi Tuberkulosis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter Spesialis Paru RSPI Bintaro, Dr dr Raden Rara Diah Handayani, Sp.P...