Shell Kurangi 6.500 Karyawan Akibat Harga Minyak Turun
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perusahaan minya, Royal Dutch Shell, pada hari Kamis (30/7) mengumumkan pihaknya berencana untuk mengurangi jumlah karyawan sebesar 6.500 tahun ini, akibat penurunan harga minyak dan menyelesaikan pengambilalihan secara besar.
"Hari ini penurunan harga minyak bisa berlangsung selama beberapa tahun, dan asumsi perencanaan Shell mencerminkan realitas pasar saat ini," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP. Ditambahkan bahwa mereka mengantisipasi "pengurangan ekitar 6.500 staf dan kontraktor langsung pada tahun 2015".
Shell awal tahun ini meluncurkan pengambilaihan secara besar (mega takeover) dari saingannya perusahaan Inggris, BG Group, US$ 73 miliar, dengan dua perusahaan mengkonsolidasikan posisi mereka di sektor itu terkait merosotnya harga minyak.
Juga pada tanggal 30 Juli, penyedia energi terbesar dalam negeri Inggris, Centrica, mengatakan akan mengurangi tenaga kerja hingga 4.000 posisi, di samping program pemotongan biaya hingga tahun 2020.
Harga minyak anjlok sekitar setengahnya sekitar U$ 50 per barel sejak Juni tahun lalu karena berlimpahnya pasokan.
Pihak Shell pada 30 Juli mengatakan, "perusahaan harus tangguh dalam lingkungan harga minyak saat ini, meskipun kita melihat potensi untuk kembali ke harga minyak pada tingkat US$ 70 - US$ 90 pada jangka menengah".
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...