Loading...
INDONESIA
Penulis: Bayu Probo 11:06 WIB | Selasa, 02 Desember 2014

Siapa Punya Peluang Jadi KSAL?

KRI Sampari, kapal cepat rudal 60 meter (KCR 60) produksi terbaru PT. PAL untuk TNI AL (Foto : Istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Kepala Staf Angkatan Laut TNI Laksamana Marsetio bulan Januari akan memasuki pensiun. Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno akhir bulan lalu memastikan ada penggantian KSAL pada Desember. Lalu siapa kira-kira punya peluang?

Di Agkatan laut saat ini ada empat perwira tinggi berbintang tiga. Punya peluang cukup besar. Namun ada kemungkinan perwira bintang dua juga punya kesempatan. Ada Wakil Kepala Staf AL, Laksamana Madya Didit Herdiawan, Ada Kepala Staf Umum TNI Laksdya Ade Supandi, Rektor Universitas Pertahanan Indonesia Laksdya Desi Albert Mamahit, dan Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksdya Sri Mohamad Darojatim

Dengan konsep pembangunan kemaritiman pada era Presiden Joko Widodo, peran angkatan laut menjadi besar karena berkaitan dengan pengamanan di wilayah laut. Kemungkinan besar pemimpin pucuk di sini pun akan dipilih hati-hati, walau Menkopolhukam mengaku sudah mengantongi satu nama. Siapa saja mereka?

Laksdya TNI Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. lahir di Surabaya, 13 September 1961 (53) berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/327/V/2014 tanggal 12 Mei 2014, ia diangkat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).

Didit  adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-29 tahun 1984. Pada tahun 2004 sampai 2009, saat masih berpangkat Kolonel, ia pernah bertugas sebagai ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Perwira Tinggi bintang tiga ini juga merupakan lulusan Lemhannas RI (PPSA) angkatan-17 tahun 2011, dan memiliki gelar akademis pada Master Business S2-nya pada tahun 1990.

Berbagai jabatan strategis telah dilewati oleh Didit Herdiawan, antara lain yaitu, Komandan Gugus Tempur Laut Wilayah Barat tahun 2009, Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat tahun 2010, Panglima Komando Lintas Laut Militer tahun 2010, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat tahun 2011, Asisten Operasi Kasal tahun 2012.

Laksdya Ade Supandi S.E. lahir di Bandung, 26 Mei 1960 (54) berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/327/V/2014 tanggal 12 Mei 2014, beliau diangkat sebagai Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI).

Ia merupakan lulusan AAL angkatan ke-28 tahun 1983. Ia pernah menjadi Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada RI Wilayah Barat tahun 2009, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 2011, dan terakhir sebelum menjabat sebagai Asrena Kasal menjabat sebagai Panglima Armada RI Wilayah Timur (Pangarmatim).

Laksdya Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc. lahir di Manado berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/372/V/2014 tanggal 30 Mei 2014, tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, ia ditetapkan sebagai Rektor Universitas Pertahanan Indonesia.

Ia menggantikan Letjen TNI Ir. Drs. Subekti, M.Sc., M.P.A yang pada 21 Maret 2014 ditarik menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun. Sebelum menduduki jabatan Rektor Unhan, secara singkat ia menjadi Danseskoal. Jabatan terakhir sebelum menjadi rektor Unhan, ia menjabat sebagai Kalakhar Bakorkamla.

Laksamana Madya TNI Sri Mohamad Darojatim, lahir di Bojonegoro 6 Juli 1957 (57) telah ditetapkan sebagai Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla menggantikan Laksdya TNI Desi Albert Mamahit.

Kariernya cukup lengkap sejak menjadi Komandan KRI Sungai Gerong-902, Komandan Skuadron Kapal Cepat, Flotila I Koarmatim (2002), Staf Ahli Pangarmatim “B” Komsos (2002), Komandan Satuan Tugas Korvet Sigma di Belanda (2005), Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim (2008), Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (2010), Pangkolinlamil (2012), Pangarmatim, hingga Kalakhar Bakorkamla (2014). (wikipedia.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home