Siapa Tersangka di Balik Serangan Pasar Natal Jerman
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang belum secara resmi menyebutkan nama tersangka dalam kasus penabrakan mobil di kota Magdeburg yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai ratusan orang, hanya mengatakan bahwa ia adalah seorang dokter Arab Saudi yang telah tinggal di Jerman selama hampir dua dekade dan bahwa ia bertindak sendirian.
Media lokal mengatakan ia adalah Taleb A yang berusia 50 tahun, seorang spesialis psikiatri dan psikoterapi. Ia ditangkap di tempat kejadian setelah menabrakkan BMW hitam ke pasar Natal yang dipadati pembeli liburan pada hari Jumat (20/12) malam.
Akun X Taleb menggambarkannya sebagai mantan Muslim. Akun tersebut dipenuhi dengan tweet dan retweet yang berfokus pada tema anti Islam dan kritik terhadap agama tersebut, sambil membagikan ucapan selamat kepada Muslim yang meninggalkan agamanya.
Ia mengkritik otoritas Jerman, mengatakan bahwa mereka telah gagal berbuat cukup banyak untuk memerangi "Islamisme Eropa."
Ia juga telah menyuarakan dukungannya untuk partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan kanan jauh dan anti-imigran.
Beberapa orang menggambarkan Taleb sebagai aktivis yang membantu para perempuan Arab Saudi melarikan diri dari tanah air mereka. Baru-baru ini, ia tampak fokus pada teorinya bahwa otoritas Jerman telah menargetkan para pencari suaka Arab Saudi.
Pakar terorisme terkemuka Jerman, Peter Neumann, mengunggah di X bahwa ia belum pernah bertemu dengan seorang tersangka dalam aksi kekerasan massal dengan profil seperti itu.
“Setelah 25 tahun berkecimpung dalam ‘bisnis’ ini, Anda pikir tidak ada yang bisa mengejutkan Anda lagi. Namun, seorang mantan Muslim Arab Saudi berusia 50 tahun yang tinggal di Jerman Timur, mencintai AfD dan ingin menghukum Jerman atas toleransinya terhadap kaum Islamis — itu benar-benar tidak ada dalam radar saya,” tulisnya.
Pada hari Sabtu (21/12), Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, mengatakan kepada wartawan: “Pada titik ini, kami hanya dapat mengatakan dengan pasti bahwa pelakunya jelas-jelas Islamofobia — kami dapat mengonfirmasinya. Segala hal lainnya adalah masalah untuk penyelidikan lebih lanjut dan kami harus menunggu.”
Sebuah organisasi berbasis di Jerman bernama Atheist Refugee Relief mengatakan bahwa tersangka penyerang itu bukan bagian dari kelompok tersebut dan mengklaim bahwa ia telah membuat "banyak tuduhan dan klaim" terhadap kelompok tersebut dan mantan anggota dewan, yang menurut mereka tidak benar.
Awalnya, ada rencana untuk bekerja sama mengoordinasikan bantuan bagi para pengungsi ateis dari Arab Saudi, katanya. Namun, kerja sama ini gagal.
"Kami menjauhkan diri darinya dengan cara yang paling keras," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seraya menambahkan bahwa anggota Atheist Refugee Relief mengajukan tuntutan pidana terhadapnya pada tahun 2019 setelah "fitnah dan serangan verbal yang paling keji." (AP)
Editor : Sabar Subekti
Indonesia Kirimkan Bantuan 2,7 Juta Dosis Vaksin Polio bOPV ...
YANGON, SATUHARAPAN.COM- Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan berupa 2,7 juta dosis vaksin Polio...