Sidang WCC: Kisah Korea Diceritakan dalam Pertunjukan Musik
BUSAN, SATUHARAPAN.COM – Peserta Sidang Raya ke-10 Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC) menyaksikan pertunjukan seni dalam bentuk musik dan drama, menceritakan kisah sejarah misi nasional dan Kristen di Korea.
Presentasi opera dramatis dilakukan dalam tiga babak, berbagi kisah perjalanan dengan Allah kehidupan, pencarian keadilan dan harapan bagi perdamaian.
Pertunjukan pada Rabu, 30 Oktober ini adalah fitur khusus dari pleno pembukaan Sidang WCC yang diadakan di Ruang Auditorium Bexco di Busan, Korea Selatan.
Presentasi dimulai dengan permainan solo flute yang seakan-akan memanggil semua peserta ke “tanah tenang pagi”.
Pertunjukan ini mengisahkan 5.000 tahun sejarah nasional Korea. Penari dan penyanyi kemudian mengisi panggung untuk menceritakan menabur benih Injil di Korea pada akhir abad ke-19.
Penampilan mereka menunjukkan tentang Gereja- gereja Korea pertama yang dirintis seorang misionaris asing melalui karya misi medis dan pendidikan. Kisah nasional Korea juga termasuk periode konflik dan perang. Pertunjukan seni ini tampil melalui visual yang menarik, musik yang dramatis dan lagu yang mengaduk perasaan, menggambarkan rasa sakit dan penderitaan konflik, periode penjajahan di bawah kekaisaran Jepang, perayaan pembebasan nasional 1945, diikuti Perang Korea 1950-1953.
Lalu, pergelaran tersebut membuat representasi energik tentang pertumbuhan besar-besaran di gereja Korea hingga hari ini. Gereja-gereja Korea menjadi saksi kasih Yesus Kristus dalam doa dan pelayanan. Pertunjukan ditutup dengan suatu visi dalam bentuk pujian, nyanyian, dan tarian tentang penantian reunifikasi Semenanjung Korea. Mereka juga mengekspresikan komitmen untuk perdamaian di wilayah dan dunia.
Pergelaran ini tentu saja mendapat sambutan meriah dari seluruh peserta sidang. Lirik dan komposisi dikerjakan oleh Lee Geon - Yong. (oikoumene.org)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...