Simulasi Aksi Teror Pakai Frasa Agama, Polisi Inggris Minta Maaf
MANCHESTER, SATUHARAPAN.COM – Aparat kepolisian Inggris meminta maaf setelah petugas dari kepolisian meneriakkan “Allahu akbar” dalam latihan simulasi teror di salah satu pusat perbelanjaan di Manchester, Inggris, pada hari Selasa (10/5) lalu.
Dalam video latihan yang disiarkan di salah satu stasiun TV Inggris, seorang pria berpakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah terlihat berlari ke salah satu blok pertokoan sambil berteriak-teriak sebelum memasang bom dan jatuh tersungkur ke lantai.
“Setelah memikirkannya kembali, kami mengakui penggunaan frasa yang berbau agama (Allahu akbar”) dalam latihan simulasi bom bunuh diri yang secara tidak langsung mengaitkannya dengan Islam, tidak bisa diterima,” kata Garry Shewan, petugas senior di Greater Manchester Police.
Dalam pernyataannya, Shewan mengatakan skenario reka adegan diambil dari “bom bunuh diri yang dilakukan oleh ISIS” ia menambahkan “Kami sadar dan meminta maaf atas penghinaan yang disebabkan oleh latihan itu”.
Tony Lloyd, ketua kepolisian Greater Manchester, mengatakan bahwa penggunaan frasa itu “kurang bijaksana, tidak bisa diterima, dan tidak penting.”
“Itu tidak menambahkan apa-apa dalam proses latihan, tapi menyebabkan potensi merusak hubungan yang telah kami punya,” kata dia.
Ada sedikitnya 800 orang yang terlibat dalam latihan simulasi ini.
Polisi mengatakan tidak ada ancaman serius di Manchester. Latihan ini sudah dipersiapkan sejak Desember lalu, sebulan setelah penyerangan di Paris, 13 November 2015, yang dilakukan oleh ISIS, menewaskan 130 orang. (timesofisrael/kav)
Editor : Bayu Probo
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...