Sinagog Belgia Diduga Menjadi Target Pembakaran
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Belgia pada Selasa (16/9) menyelidiki dugaan pembakaran terhadap sebuah sinagog di ibu kota Brussels, kata pihak kejaksaan.
Pejabat komunitas Yahudi mengatakan bahwa belum jelas apakah serangan itu bersifat anti-Semit walaupun sinagog itu pernah menjadi target pelemparan bom molotov pada 2010.
Istri dan kedua anak dari pengurus sinagog mengalami sedikit sesak napas dalam kebakaran di lantai teratas dari gedung tersebut, di mana mereka tinggal, kata Laurens Dumont, seorang juru bicara dari kejaksaan kota itu. Pengurus sinagog tidak berada di tempat saat peristiwa itu terjadi.
Dumont mengatakan “nampaknya kebakaran itu sengaja dibuat” di sinagog yang berlokasi di wilayah permukiman Anderlecht Brussels dekat stasiun kereta penting, namun penyelidikan masih dalam tahap awal.”
“Semua kemungkinan terbuka,” kata Dumont.
Seorang juru bicara pemadam kebakaran seperti dikutip surat kabar La Derniere Heure mengatakan para pelaku pembakaran mulai menyulut api di lantai empat sinagog itu pada Selasa dini hari.
Seorang pejabat dari komunitas permukiman Yahudi, Jehuda Guttman, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa saat ini ia tidak mengetahui apakah peristiwa itu bersifat anti-Semit.
“Jika tindakan ini bersifat anti-Semit, para pelaku akan membakar Taurat, buku-buku suci. Dan bukan itu kasusnya. Saya hanya bisa menerka. Di sini, kami hidup damai dengan semua orang,” ujarnya.
Kebakaran itu terjadi hanya dua hari setelah pembukaan kembali Museum Yahudi di Brussels pada Minggu, di mana empat orang meninggal ditembak pada 24 Mei. (AFP)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...