Sinten Remen Meriahkan Ringling International Arts Festival 2015
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dari tanggal 15 hingga 18 Oktober 2015, Museum of Art di Sarasota, Negara Bagian Florida - Amerika Serikat menyelenggarakan Ringling International Art Festival (RIAF) 2015. Festival tahunan yang diselenggarakan setiap bulan Oktober merupakan kerja sama antara the Ringling Museum of Art dan the Baryshnikov Arts Center dengan menampilkan karya seniman dari seluruh dunia meliputi tari, ballet, teater, sirkus, hingga perform musik.
Tahun ini, Orkes Sinten Remen dari Yogyakarta dan pesinden Peni Candra Rini diundang menghadiri dan mementaskan karyanya dalam RIAF 2015 di Historic Asolo Theater. Tampil pula TAO dance theater (grup tari kontemporer dari Tiongkok), Phare (sirkus dari Kamboja), Ronnarong Khampha (perform tari tradisional Thailand), Quartetto Gelato (musik Gypsy, musik-tari Celtic, dan folk song Italia), artis kabaret Carole J. Bufford, maupun Fred Moyer Jazz Trio. Diluar itu masih banyak perform dari seniman dunia.
Historic Asolo Theater merupakan sebuah gedung pertunjukan dilengkapi akustik yang bagus serta memiliki kapasitas 280 kursi penonton. Historic Asolo Theater mempunyai sejarah cukup panjang, dibangun pada tahun 1798, kental dengan nuansa Italia dengan interior bergaya barok.
Jika Peni Candra Rini menampilkan perform suara emasnya diiringi instrumen tradisional gamelan sebagai bentuk komitmen untuk melestarikan khasanah budaya nusantara, Orkes Sinten Remen menampilkan perform musik yang bercirikan riang, gaduh, kuno, jenaka, penuh kegilaan, dengan sentuhan sindiran satire. Kemasan tersebut merupakan cara Sinten Remen untuk tetap menjaga khasanah seni-budaya tradisi dan dalam waktu bersamaan mentransformasikan dalam perkembangan dunia dan modernitas yang terus berjalan.
Djaduk Ferianto, pimpinan Orkes Sinten Remen dalam rilis yang diterima satuharapan.com hari Minggu (18/10) menjelaskan bahwa keikutsertaan mereka membawa misi membuka jaringan di Amerika dan beberapa forum festival seni yang bisa dipakai oleh para seniman Indonesia untuk mempresentasikan karya-karyanya.
Orkes Sinten Remen yang beranggota Djaduk Ferianto (vokal), Silir Pujiwati (vokal), Anita Siswanto (vokal), Indra Gunawan (cak), Fafan Isfandiar (biola), Dhanny Eriawan (bas), Agus Safendi (gitar), Kendar Iswahyudi (cuk), Marsa Juliantara (cello), Beny Fuad Herawan (cajon) dengan sound engineer Anton Widi Atmoko pada RIAF 2015 tampil setiap hari (16-18 Oktober) di Historic Asolo Theater dengan membawakan lagu-lagu keroncong, lagu Indonesia dan juga lagu barat yang diaransemen ulang a-la Sinten remen, terkadang dengan memadukan irama keroncong dengan beberapa irama musik seperti jazz, pop, blues, dangdut dan lainnya.
Pada RIAF 2015 yang merupakan keikutsertaan Sinten Remen pertama kalinya dalam festival tersebut, harapannya dengan perform yang ditampilkan Sinten Remen masyarakat di Amerika Serikat dan juga dunia bisa lebih mengetahui tentang keragaman seni yang ada di Indonesia, baik tradisi maupun yang kontemporer.
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...