Sistem KPI Bantu PNS Bersinergi Bangun Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sistem Key Performance Indicator (KPI) akan membantu pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saling bersinergi antar dinas untuk membangun Jakarta.
"Jangan sampai ada yang bilang kuping nggak butuh hidung. Kita ini satu badan yang saling membutuhkan," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Jumat (15/4).
Dia meminta agar para pejabat eselon I dan eselon II bisa berlomba-lomba meningkatkan kinerjanya agar mendapat penilaian maksimal. Sistem ini akan menjadi standar penilaian kinerja PNS.
Untuk langkah awal berkoordinasi, Ahok, sapaan Basuki, telah membuat grup di aplikasi pesan singkat whatsapp. Basuki meminta semua SKPD untuk aktif bertanya jika menghadapi masalah, sehingga bisa dicarikan solusinya.
"Penilaian KPI ini memang belum sempurna. Target yang bapak ibu buat pasti juga belum terlalu tinggi. Tapi nggak apa-apa yang penting sekarang bagaimana bisa saling bantu," kata dia.
Ahok menyatakan KPI ini akan menentukan besaran tunjangan kinerja daerah (TKD) yang akan dibawa pulang oleh PNS jika mereka mampu bekerja sesuai target.
Jika tak sesuai dengan target yang ditetapkan maka penggantian pejabat mulai dari eselon I hingga IV pun tak dapat dihindari.
"Saya ingin kalau saya tidak jadi gubernur lagi pun di Jakarta, kawan-kawan PNS ini aman. Jadi dia bisa tahu persis, saya dicopot kenapa, semua ada angka. Saya pengen nggak cuma laporan tapi ada angka," kata dia.
Menurut dia, masing-masing pejabat bisa saling mengawasi. Mereka juga diminta untuk melaporkan jika ada pejabat yang kurang maksimal.
Sistem KPI ini rencananya akan dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 setelah diatur di dalam Peraturan Gubernur (Pergub).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...