Sistem Penilaian SBMPTN Diubah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SN-PMB PTN) 2018, mengubah sistem penilaian ujian Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) untuk tahun ini.
"Penilaian terhadap SBMPTN 2018 tidak lagi menggunakan skor empat untuk jawaban yang benar, skor nol untuk tidak menjawab, dan skor minus satu untuk jawaban yang salah, seperti pada SBMPTN 2017," kata Sekretaris Panitia Pusat SN-PMB PTN Joni Hermana di Jakarta, Senin (9/4).
Dia mengatakan, metode penilaian SBMPTN tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal, khususnya tingkat kesulitan dan sensitivitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.
Metode penilaian oleh panitia pusat dilakukan melalui tiga tahap.
Tahap pertama, seluruh jawaban peserta SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor satu pada setiap jawaban yang benar, dan nol untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab.
Tahap dua, menggunakan Teori Response Butir, di mana setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, di antaranya tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola respons jawaban seluruh peserta tes 2018.
"Dengan menggunakan model matematika, maka dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan mudah, sedang maupun sulit."
Tahap ketiga, karakteristik soal yang diperoleh pada tahap dua, kemudian digunakan untuk menghitung skor setiap peserta.
Soal-soal sulit akan mendapatkan bobot lebih tinggi dibanding soal yang lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi pada bidang pengujian, pengukuran dan penilaian.
"Melalui sistem ini, maka setiap peserta yang dapat menjawab soal yang sama dan benar, dapat memperoleh nilai yang berbeda, bergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar."
Contoh peserta A, dapat menjawab dengan benar lima soal yakni no 1,5,7,11 dan 13, sedangkan peserta B juga dapat menjawab lima soal dengan benar yakni 1,5,9, 12 dan 15, kedua peserta akan mendapatkan skor akhir yang berbeda, karena butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta A memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, dengan butir soal yang dikerjakan dengan benar oleh peserta B.
"Sistem penilaian seperti ini digunakan di negara maju seperti Amerika Serikat dan negara di Eropa, karena dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian, sistem penilaian lebih adil dan dapat membedakan kemampuan peserta dengan lebih baik," kata Joni.
Joni mengatakan, semua petunjuk pengerjaan soal yang sesuai dengan sistem penilaian disertakan pada setiap soal diujikan. Pendaftaran SBMPTN dimulai 5 April pukul 08.00 WIB hingga 27 April pukul 22.00 WIB. (Antaranews.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...