Siswa BPK PENABUR Raih Emas di International Zhautykov Olympiad
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-BPK PENABUR Jakarta menyampaikan selamat atas prestasi tim kontingen Indonesia di International Zhautykov Olympiad (IZhO) ke-18.
Ini adalah kompetisi tahunan yang berlangsung di Kazakhastan ini, dan tahun ini berlangsung pada 15-23 Februari secara jaringan (daring) karena masih dalam situasi pandemi.
Sebanyak 20 negara berpartisipasi pada ajang tersebut antara lain Armenia, Azerbaijan, Belarus, Bulgaria, Georgia, India, Indonesia, Iran, Rusia, Serbia, Tajikistan, dan Turki.
Bidang yang dipertandingkan yaitu matematika, fisika, dan ilmu komputer. Total peserta masing-masing 570 peserta didik di bidang matematika, 339 peserta di bidang fisika, dan 306 peserta di bidang ilmu komputer.
Ada lima peserta di kontingen Indonesia yang merupakan siswa di BPK PENABUR Jakarta. Dan kontingen Indonesia berhasil meraih dua medali emas, empat perak, dan dua perunggu.
Peraih Medali Emas: Rafael Kristoforus Yanto (dari SMAK PENABUR Gading Serpong, Tangerang) di bidang Matematika, dan John Howard (dari SMA Darma Yudha, Pekanbaru) di bidang Fisika.
Peraih Medali Perak: Edward Humianto (dari SMAK 1 PENABUR, Jakarta) di bidang Fisika, Joshua Adrian Cahyono (dari SMAK 1 PENABUR, Jakarta), di bidang Ilmu Komputer, Joseph Oliver Lim (dari SMAK 1 PENABUR, Jakarta) di bidang Ilmu Komputer, dan Jonathan Tjandra (dari SMAK Calvin, Jakarta) di bidang Fisika.
Peraih Medali Perunggu: Andrew Janong (dari SMAK 5 PENABUR, Jakarta) di bidang Matematika, Janssen Edyth Lim (dari SMPK Immanuel, Pontianak) di bidang Matematika.
Joshua Adrian Cahyono, peraih peraih medali perah mengungkapkan persiapannya untuk kompetisi itu. “Berkat latihan selama bertahun-tahun dan dilakukan secara konsisten, persiapan untuk kompetisi IZhO 2022 yang berlangsung beberapa bulan saja dapat saya lakukan dengan maksimal, salah satunya dengan mencoba soal latihan IZhO tahun lalu sejak Desember 2021,” kata Joshua Adrian Cahyono, dari SMAK 1 PENABUR.
Tidak mudah mempersiapkan kompetisi ini di tengah-tengah pembelajaran sekolah yang harus tetapdiikuti. “Para guru di sekolah sangat suportif, mereka mendukung penuh dalam mengikuti lomba dan kerap kali memberikan pelajaran tambahan bagi yang ketinggalan pelajaran di kelas karena mengikuti kompetisi.” tambah Joshua.
Menurut Joshua peserta didik di Indonesia perlu selalu berusaha keras dan memiliki semangat pantang menyerah. Jadikan situasi pandemi sebagai kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki, serta jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan serta istirahat yang cukup sehingga mampu mengeluarkan potensi yang dimiliki secara maksimal.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...