Siswa Hong Kong Desak Pemisahan Diri dari Tiongkok
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Siswa sekolah menengah mendesak Hong Kong untuk memisahkan diri dari Tiongkok dan mengancam melakukan protes setelah staf sekolah menghentikan mereka ketika sedang membagikan pamflet politik prokemerdekaan, saat pemerintah memberi tekanan pada para aktivis kemerdekaan, hari Rabu (7/9).
Sejak awal peristiwa itu pekan lalu, siswa remaja sudah mendistribusikan selebaran di luar sekolah mereka untuk mendukung kemerdekaan Hong Kong dari Tiongkok saat kekhawatiran bahwa Beijing memperkuat cengkeramanya di kota semi-otonom tersebut.
Kota itu dikembalikan Inggris ke Tiongkok pada 1997 di bawah kesepakatan "satu negara, dua sistem" yang menjamin kebebasan untuk 50 tahun, namun ada kekhawatiran kebebasan tersebut mulai menghilang.
Gerakan kemerdekaan yang masih muda tersebut mendapatkan momentum dalam menghadapi otoritas di Beijing dan Hong Kong, yang menganggap mereka ilegal dan inkonstitusional.
Sejumlah aktivis muda pendukung kemerdekaan atau menentukan nasib sendiri berhasil menjadi anggota parlemen untuk pertama kalinya dalam pemilihan umum pada akhir pekan, meski pemerintah menerapkan larangan untuk mencalonkan diri bagi anggota gerakan itu.
Siswa sekolah menegah atas mengatakan mereka memiliki hak untuk mendistribusikan pamflet prokemerdekaan di luar sekolah mereka, namun dihentikan oleh staf.
"Staf sekolah.. melarang siswa melakukan wawancara media dan mengusir mereka yang menyebarkan pamflet," kata sebuah penyataan dari kelompok yang mewakili 21 sekolah.
Para aktivis muda mengatakan mereka ingin Hong Kong memiliki pilihan untuk berpisah dari Tiongkok pada 2047, ketika kesepakatan penyerahan berakhir.
"Nanti di tahun 2047, mereka yang sekarang di sekolah menengah akan tengah umur," kata Tony Chung yang berusia 15 tahun seorang anggota aktivis Studentlocalism, kepada AFP.
"Kita harus mendiskusikannya sekarang dengan semua siswa cara apa untuk Hong Kong, dan kami berpikir menuju kemerdekaan."
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...