Situs Pemerintah Jepang Diretas, Diduga oleh Kelompok Pro Rusia
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Jepang sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan kelompok pro Rusia menyusul kegagalan beberapa situs web pemerintah, kata Kepala Sekretaris Kabinet, Hirokazu Matsuno, pada hari Rabu (7/9).
Lebih dari 20 situs web di empat kementerian pemerintah tidak dapat diakses pada hari Selasa (6/9) malam tetapi dipulihkan pada hari yang sama, kata Matsuno.
Pemerintah belum mengidentifikasi kebocoran informasi dan sedang mencari tahu apakah kegagalan itu disebabkan oleh serangan denial-of-service (DDoS), tambahnya.
Dalam serangan DDoS, peretas berusaha membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang luar biasa tinggi untuk melumpuhkannya.
Agensi digital Jepang mengatakan dalam sebuah tweet bahwa layanan aplikasi online di portal administrasi e-Gov-nya juga mengalami masalah masuk.
Kelompok pro Rusia "Killnet" mengatakan di media sosial bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan itu, lapor penyiar publik NHK.
"Kami menyadari bahwa kelompok peretas (Killnet) menyebutkan berada di balik serangan, tetapi saat ini kami masih menyelidiki penyebab kegagalan, termasuk keterlibatannya," kata Matsuno pada jumpa pers harian.
“Kami memahami bahwa kelompok peretas (Killnet) telah mengancam beberapa negara dari serangan siber, dan beberapa mengatakan mereka terkait dengan pemerintah Rusia. Mengingat posisi kami sebagai pemerintah, kami tidak akan menanggapi itu,” tambahnya.
Serangan itu untuk sementara memblokir akses ke situs web, termasuk portal administrasi e-Gov Badan Digital, kata NHK. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...