Skandal Korupsi FIFA, Sepp Blatter Diinterogasi Jaksa Swiss
ZURICH, SATUHARAPAN.COM - Kejaksaan Swiss membuka penyelidikan kriminal terhadap Presiden Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA), Sepp Blatter, atas dugaan mismenejemen, kriminal dan penyalahgunaan. Demikian disampaikan kantor Kejaksaan Agung Swiss, hari Jumat (25/9).
Blatter diinterogasi setelah pertemuan dengan komite eksekutif FIFA di Zurich, danpihak otoritas melakukan pencarian bukti di markas FIFA, hari Jumat.
"Kantor Presiden FIFA telah digeledah untuk mencari bukti," kata kantor Jaksa Agung (OAG), dalam sebuah pernyataan.
Otoritas Amerika Serikat dan Swiss pada bulan Mei mengumumkan mereka menyelidiki dugaan korupsi di tingkat tertinggi dari badan sepakbola dunia, dan olahraga terpopuler. Penyelidikan itu meliputi penyuapan terkait piala dunia tahun 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.
Empat belas pejabat eksekutif bidang pemasaran tiket didakwa, namun tidak sampai hari Jumat tidak menunjuk pada Blatter, pria asal Swiss 79 tahun yang telah berkuasa di FIFA sejak tahun 1998. Namun Blatter membantah melakukan kesalahan.
Blatter ditanyai oleh wakil OAG. Sementara Michel Platini, mantan bintang sepakbola Prancis yang menjalankan badan sepak bola Eropa, UEFA juga diminta untuk memberikan informasi, kata pernyataan kejaksaan Swiss.
Platini adalah figur favorit untuk memenangkan pemilihan presiden FIFA untuk menggantikan Blatter yang akan mundur pada bulan Februari.
Pernyataan itu diduga terkait tuduhan pada Blatter mengenai "pembayaran tidak loyal" sebesar dua juta franc Swiss (sekitar US$ 2.050.000) untuk Platini dengan mengorbankan FIFA. Diduga hal itu dilakukan antara bulan Januari 1999 dan Juni 2002.
Dieksekusi tentang pembayaran itu terjadi pada bulan Februari 2011, kata OAG. Namun seorang juru bicara Jaksa Amerika Serikat menolak untuk berkomentar. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...