Skandal Neo-Nazi Mencuat di Militer Elit Jerman
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Skandal baru terkait neo-Nazi kembali mencuat di kalangan militer Jerman, kali ini di Komando Pasukan Khusus (Kommando Spezialkrafte/KSK), menurut surat kabar Bild am Sonntag.
Seorang perwira di unit militer elit diduga kuat terlibat dalam kegiatan ekstremis sayap kanan, surat kabar itu melaporkan pada hari Minggu (1/12).
Kecurigaan itu, seperti dikutip Deutsche Welle, muncul setelah operasi intelijen selama berbulan-bulan yang digelar Dinas Kontraintelijen Militer (Militarischer Abschirmdienst/MAD). Perwira itu, yang ditugaskan beberapa kali di Afghanistan, diam-diam diselidiki oleh MAD setelah informan memberi tahu mereka tentang aktifitasnya.
MAD merekomendasikan agar perwira itu segera dikeluarkan dari Komando Pasukan Khusus dan dilarang berdinas di Bundeswehr (angkatan bersenjata Jerman). Dia akan dicopot minggu ini.
Dua tentara lain di Komando Pasukan Khusus juga berada di radar penyelidik Bundeswehr karena diduga terlibat dalam kegiatan ekstremis sayap kanan.
Kedua prajurit itu dituduh melakukan penghormatan Hitler era Nazi di sebuah pesta pribadi yang tuan rumahnya adalah perwira tadi.
Melakukan gerakan tubuh atau menggunakan simbol-simbol Nazi lainnya adalah ilegal di Jerman.
Salah satu prajurit itu sudah diskors dari tugas beberapa minggu lalu dan tidak lagi diperbolehkan memakai seragam, Bild am Sonntag melaporkan. Satunya lagi masih dalam penyelidikan.
Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan militer sedang menangani kasus-kasus itu "dengan sangat, sangat serius" dan berjanji akan melakukan tindakan keras terhadap para ekstremis yang ditemukan dalam barisannya.
"Siapa pun di Bundeswehr yang tampaknya radikal tidak memiliki tempat di Bundeswehr," kata Kramp-Karrenbauer pada hari Minggu (1/12) saat berkunjung ke Kosovo.
Dia menambahkan bahwa Komando Pasukan Khusus terutama memiliki "tanggung jawab khusus untuk melawan kecenderungan terhadap radikalisme."
Satuan KSK Jerman tugas khususnya adalah menyelamatkan orang-orang yang diculik, disandera atau menghadapi ancaman teroris di luar negeri.
Tekanan di militer Jerman terus meningkat, dengan banyak prajurit di jajarannya dituduh ekstrimis sayap kanan dalam beberapa bulan terakhir.
Christof Gramm, kepala MAD, baru-baru ini melaporkan bahwa mereka saat ini sedang menyelidiki 20 tentara di unit elit tersebut atas dugaan berkaitan dengan ekstremis sayap kanan.
Kekhawatiran terhadap ekstremis sayap kanan atau neo-Nazi dalam jajaran Bundeswehr meningkat setelah pada April 2017 seorang perwira dituduh merencanakan serangan teror sayap kanan yang ia harap akan dikira ekstremisme Islam. (dw.de)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...