Sketsa Hitam Putih Merayakan 60 Tahun Pak Raden
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Siapa yang tidak kenal dengan sosok yang satu ini, sosok yang lekat dengan ciri khas baju beskap, alis dan kumis yang tebal lalu suara yang berat serta tongkat yang tidak pernah lepas, dia adalah Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal dengan Pak Raden. Dia pencipta karakter Si Unyil dan sekaligus pengisi suara yang selama ini kita tahu sebagai tokoh cerita anak-anak yang sampai saat ini masih melegenda.
Karena kecintaannya pada seni, Pak Raden menggelar suatu pameran sketsa di mana pameran ini menceritakan tentang pengalamannya ketika di Prancis. Sketsa di sini merupakan goresan pensil yang sederhana karya Pak Raden karena goresan dan media yang digunakan berwarna hitam dan putih sehingga pameran ini bertajuk “Noir Et Blanc“ yang artinya Hitam dan Putih. Pameran sketsa tersebut digelar tanggal 25 April hingga 5 Mei 2013 bertempat di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat.
Setelah Suyadi menyelesaikan studi seni rupa di Institut Teknologi Bandung (1952-1960) ia melanjutkan studi animasi di Prancis (1961-1963). Saat di Paris yang dikenal sebagai pusat seni dunia, ia membuat sketsa-sketsa dengan pensil memotret pengalamannya sebagai seorang udik dari Jawa di Paris. Selain belajar tentang animasi, Suyadi muda (29 tahun ketika itu) juga secara tidak langsung memperkenalkan budaya Indonesia dengan menjadi Dalang Pewayangan.
Dengan adanya perbedaan bahasa, budaya, pola hidup, pola pikir membuat banyak kisah terjadi di sana. Banyak pengalaman lucu, senang, sedih, bahkan kecewa saat berhadapan langsung dengan kota besar seperti Paris. Potongan pengalaman-pengalaman di negeri rantau inilah yang akan disajikan dalam pameran tunggal kali ini menghadirkan peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam garis spontan, lugu, dengan warna lokal Jawa di tengah kota Paris.
Suyadi lahir di Puger, Jember 28 November 1932 dengan nama asli Raden Soejadi merupakan seorang pendongeng sejati. Latar belakang hidupnya, Suyadi sendiri menjadi pendongeng bagi banyak orang, terutama anak-anak. Ia adalah pendongeng. Ia hidup untuk mendongeng, dan dia hidup dari mendongeng. Mulai dari melukis, menulis buku anak-anak, mendalang, caranya menikmati karya sastra Jawa klasik, menceritakan lagu-lagu kesayangannya, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, ia kerap menyukilkan sebuah dongeng dalam obrolannya. Itulah Suyaji, seperti diungkapkan penulis Biografi Pak Raden, Prasodjo Chusnato Susewo Adji Sukiman, atau yang biasa dipanggil Chusnato seperti yang dikutip dalam pakraden.org.
Selain tercatat sebagai pencipta film boneka Si Unyil dan sebagai pengisi suara di dalam film tersebut. Suyadi dikenal juga sebagai pendongeng, pengajar seni animasi, illustrator dan pengarang buku anak-anak, juga melukis.
Pameran kali ini selain menyuguhkan 60 karya sketsa. Mengapa 60 karya yang ditampilkan pada pameran ini, karena dalam rangka 60 tahun sudah Pak Raden berkarya di bidang seni ini, sehingga 60 karya disuguhkan. Selama pameran berlangsung diadakan acara mendongeng oleh Pak Raden dengan dua tema; ada yang untuk anak-anak dan juga ada yang untuk dewasa. Acara mendongeng tersebut juga sebagai tanda puncak acara penutupan pameran.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...