SKPD Tak Mau Pakai Smartcity Dinilai Membangkang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta yang tidak mau memanfaatkan aplikasi smartcity dinilai membangkang oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang akrab disapa Ahok ini menolak bila SKPD tidak mau menggunakan aplikasi smartcity karena tidak paham atau gagap teknologi.
"Bukan gagap, jadi kalau Smartcity saya lihat itu ada pembangkangan mereka tidak ingin bisa dilihat, itu persoalan kita, jadi ada semacam penolakan supaya nggak ketahuan mereka punya kesalahan yang lama," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/5) siang.
Padahal dengan aplikasi Smartcity, pejabat diharapkan dapat memberikan palayanan secara langsung menggunakan teknologi terkini, membangun infrastruktur yang pintar sehingga dapat memberikan pelayanan yang efektif dan murah kepada seluruh masyarakat.
"Smart City merupakan konsep yang mewujudkan model baru pemerintahan yang melibatkan warga dalam pembentukan kebijakan publik,” ujar Ahok.
Ahok sejak beberapa waktu lalu terlihat geram kepada SKPD yang lamban melayani sebanyak 6.000 pelelangan. Lambannya pelelangan ini juga diduga menjadi bentuk tak langsung SKPD menolak sistem e-budgeting yang terintegrasi smartcity. Menurut Ahok, pejabat daerah ini dengan sengaja memperlamban proses lelang.
“Ini akan kami paksa pakai Smartcity. Jadi begitu masuk ke Smartcity, begitu buka langsung keliahtan ini mana yang perlu diperbaiki,” kata dia.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...