Skuat Leicester Bersuka Cita dengan Penggemar di Myanmar
YANGON, SATUHARAPAN.COM – Penggawa skuat Leicester City menyapa dan berbagi keceriaan selepas menjuarai Liga Primer Inggris musim 2015-2016, dengan penggemar di ibu kota Myanmar, Yangon.
Menurut Daily Mail, hari Minggu (22/5), para penggawa klub berjuluk The Foxes (rubah) tersebut tidak hanya berbagai keceriaan, namun mereka juga terkesima menyaksikan sekelompok pendeta Buddha yang sedang berdoa di Pagoda Shwedagon di ibu kota Myanmar, Yangon.
Daily Mail mendeskripsikan kekaguman para penggawa Leicester City tersebut yakni yang dilakukan pelatih mereka, Claudio Ranieri.
Pelatih berusia 64 tahun tersebut mengikuti cara berdoa para pemuka agama Buddha, Ranieri menyatukan kelima telapak tangan kanan dan kirinya sembari duduk di tanah seperti gerakan pendeta Buddha.
Jajaran Direksi Leicester City yang mendampingi Ranieri antara lain Direktur Klub Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha, laki-laki asal Thailand tersebut merupakan inisiator kunjungan Leicester City ke Thailand dan Myanmar. Selain itu ada beberapa pemain Leicester yang duduk terkesima di belakang Ranieri.
Saat Ranieri dan seluruh skuatnya tiba di Yangon, hari Sabtu (21/5), para pendukung Leicester City di Myanmar, menyambut tim yang berseragam warna biru tersebut dengan gembira dan banyak pendukung yang mengajak swafoto dengan penggawa Leicester City.
Sementara itu dikutip dari situs berita olahraga, ESPN para penggawa Leicester tidak hanya menghabiskan waktu di Myanmar, namun sebelumnya sejak hari Senin (16/5) mereka berlibur dan jumpa penggemar di Thailand.
Vichai mengemukakan sepanjang musim 2015-2016, dia menyebut telah berulang kali mendatangkan pendeta Buddha dari Thailand ke Leicester City untuk memberi berkat bagi markas Leicester City, Stadion King Power, Leicester, Inggris.
Dalam kesempatan terpisah beberapa penggemar Leicester City di Myanmar mengungkapkan kegembiraan karena bertemu beberapa pemain Leicester City yang mendadak menjadi idola baru di negara tersebut.
“Semua orang disini adalah penggemar sepak bola apalagi Leicester City, tim ini berisi pemain-pemain yang berusaha sangat keras dan memberikan yang terbaik yang mereka punya,” kata penggemar Leicester di Myanmar, Chan Myae Ko Ko Lwin yang ikut menyaksikan Claudio Ranieri melakukan gerakan seperti pendeta agama Buddha.
Setelah Claudio Ranieri dan seluruh anak didiknya menyaksikan beberapa pendeta umat Buddha Myanmar berdoa, banyak penggemar Leicester City lainnya yang mengajak berfoto sepulang dari pagoda Schwedagon.
Penggemar muda Leicester City Ye Yint Htet menjelaskan dia dengan sabar menyaksikan para pemain dari kesebelasan kesayangannya melakukan gerakan seperti umat Buddha, setelah itu mengajak foto bersama.
“Rasanya ini seperti Foxes (rubah, julukan Leicester City, red) yang mengikuti mangsanya, sama seperti sekarang ini yang dilakukan penggemar kepada Leicester,” kata Yint Htet.
Saat di Thailand, seluruh penggawa Leicester City mengadakan beberapa acara, salah satu acara yang cukup menonjol yakni parade dengan bus terbuka yang dilengkapi dengan replika trofi Liga Primer Inggris. (dailymail.co.uk/espnfc.com).
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...