Sky News Minta Maaf Mengubrak-abrik Tas Korban MH17
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Penyiar Inggris Sky News meminta maaf setelah salah seorang dari pembawa acaranya mengubrak-abrik barang bawaan korban di lokasi jatuhnya pesawat MH17 secara live pada Minggu (20/7).
Dalam siaran berita tersebut, presenter Colin Brazer tengah mengubrak-abrik barang-barang pribadi dalam sebuah koper terbuka di lokasi kejadian, membawa satu set kunci sebelum mengatakan: “Kita tidak boleh melakukan ini.”
Cuplikan tersebut menarik banyak kemarahan di media sosial, termasuk seruan agar Brazier dipecat.
Pembawa acara berita BBC Jacquai Oatley berkicau di Twitter mengatakan bahwa dia “kaget” sementara Joe Watson, seorang profesor Media Massa di Baker University menggambarkannya sebagai “momen mengerikan bagi jurnalisme.”
“Hari ini saat mengabarkan dari lokasi jatuhnya MH17 Colin Brazier merefleksikan tragedi kemanusiaan tersebut dan menunjukkan kepada pemirsa isi dari salah satu tas korban,” ujar juru bicara Sky News.
“Colin segera mengakui bahwa tindakan tersebut tidak pantas dan terlihat mengatakannya saat live. Colin dan Sky News meminta maaf sebesar-besarnya atas pelanggaran yang terjadi.”
Insiden itu terjadi saat Australia menyerukan penghormatan terhadap 298 korban yang tewas dalam insiden tersebut, di tengah laporan bahwa lokasi kecelakaan itu sudah diubrak-abrik saat penyidik berusaha mencapai lokasi akibat konflik tersebut. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...