Slovakia: Imigran ke Eropa Tingkatkan Risiko Terorisme
BRATISLAVA, SATUHARAPAN.COM – “Arus masuknya para pencari suaka menuju Eropa akan meningkatkan risiko serangan terorisme,” ujar Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, Rabu (27/05), saat menentang rencana Uni Eropa untuk menetapkan kuota pengungsi di seluruh kawasan blok tersebut.
“Risiko besar alasan menolak usulan Komisi (Eropa) adalah ancaman dari arus masuk orang-orang yang datang ke Eropa bukan untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik, tapi untuk menebar terorisme,” ujar Perdana Menteri Fico kepada para wartawan.
Selain itu, Fico juga menekankan istilah yang dia sebut “perbedaan budaya dan agama” antara para imigran dan warga Slovakia.
Seperti banyak anggota Uni Eropa lainnya, Slovakia menentang rencana UE untuk kuota imigran tersebut. Negara berpenduduk 5,2 juta itu diminta menampung 1.104 imigran di bawah sistem kuota yang diusulkan.
Komisi Eropa meminta negara-negara anggotanya untuk menerima 40.000 para pencari suaka dari Suriah dan Eritrea yang mendarat di Italia dan Yunani, yang kewalahan menerima arus besar imigran, serta upaya memukimkan sekitar 20.000 pengungsi Suriah di negara-negara anggota Eropa.
Usulan tersebut disampaikan untuk merespons pelonjakan jumlah imigran yang melakukan perjalanan berbahaya melintasi Mediterania.
“Kami akan menentang hal tersebut (kuota imigran) sambil mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat,” ujar Fico, menambahkan bahwa negaranya tidak menghindari tanggung jawab atau mempertanyakan prinsip solidaritas Eropa. (Ant/AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...