Soal Sepak Bola Gajah, Andi Darussalam: Sangat Memalukan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan Presiden Direktur PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla angkat bicara mengenai kasus "sepak bola gajah" yang terjadi pada laga PSS Sleman kontra PSIS Semarang, Sabtu (25/10) lalu. Seperti diketahui, pada laga tersebut tercipta lima gol bunuh diri yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS Sleman.
Andi menyatakan kejadian tersebut sangat memalukan. Meski begitu, dia juga tidak sepakat dengan keputusan sanksi diskualifikasi yang langsung diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI kepada dua klub tersebut.
"Saya menyesalkan kejadian itu. Namun, Komdis PSSI terlalu tergesa-gesa. Tidak ada sejarahnya klub dihukum dengan alasan fairness. Jangan korbankan klub. Ingat saat Timnas Indonesia di Piala Tiger 1998 yang dihukum adalah pelaku (Mursyid Effendi, Rusdy Bahalwan, dan Andrie Amin)," kata Andi, seperti dikutip dari goal.com, Minggu (2/11).
Dia pun menambahkan seharusnya Komdis PSSI tidak menghukum wasit yang memimpin laga tersebut. Memang, sebelumnya Komdis PSSI masih belum menjatuhkan sanksi terhadap perangkat pertandingan di laga itu. Namun, ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan, mengatakan pihaknya juga akan menginvestigasi perangkat pertandingan di laga tersebut. Jika terbukti lalai atau bersalah, maka perangkat pertandingan tidak akan lepas dari sanksi.
"Wasit dihukum sangat tidak bijak juga, karena wasit tidak melanggar rule of the game yang ada. Komdis PSSI harus bijak, tidak boleh terjadi, bukan klub yang dihukum," mantan Ketua Komdis PSSI itu menjelaskan.
Hal senada juga dituturkan Sekretaris Asosiasi Provinsi PSSI Yogyakarta, Dwi Irianto. "Sekarang, pelaku belum dihukum, Komdis PSSI langsung hukum klubnya, terus tidak boleh dibanding. Mana ada hukuman berat tidak bisa dibanding," ujar dia.
Sementara itu, ketua Asprov PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menuturkan Komdis PSSI seharusnya juga memeriksa PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. "Inspektur pertandingan itu kan bukan orang klub, tetapi dari PT Liga. Karenanya, lucu bila tidak dilibatkan dalam pencarian fakta kebenaran. Tidak hanya klub dan wasit yang ditanyai, tetapi juga PT Liga sebagai operator kompetisi. Komdis juga harus menjelaskan kepada publik dasar hukum yang dipakai," ucap dia.
Kejadian Aneh
Laga PSS Sleman vs PSIS Semarang berlangsung sebagai pertandingan terakhir Grup N Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Sasana Krida, Kompleks Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10), kedua tim tanpa malu memperlihatkan permainan yang merusak sportivitas, yang kemudian disebut “sepak bola gajah”.
Diduga, mereka tidak mau menjadi juara grup karena menghindari Borneo FC yang finis di posisi kedua Grup P. Berikut beberapa kejadian aneh yang terjadi dalam laga tersebut:
Berlomba cetak gol bunuh diri. Setelah pertandingan berjalan tidak bermutu, kedua kubu langsung berlomba mencetak gol bunuh diri. Dimulai dari pemain PSS Sleman Agus Setyawan pada menit ke-78, lalu Hermawan Putra Jati sepuluh menit kemudian.
Pemain PSIS Semarang langsung mengamuk. Mereka tidak mau kalah karena tuan rumah mencetak gol bunuh diri lebih dulu. Hanya dalam waktu tiga menit, PSIS Semarang melancarkan aksi bunuh diri mulai menit ke-89 (M . Fadli), lalu menit ke-90 dan 91 melalui Komedi.
Srtiker PSIS amankan gawang PSS. Kejadian konyol tertangkap oleh kamera wartawan. Saat itu, Saptono, pemain PSIS Semarang yang berposisi sebagai striker berada di zona pertahanan PSS Sleman. Gawang pun melompong karena kiper tidak ada di tempat. Seharusnya, striker PSIS Semarang langsung merobek jala PSS Sleman tanpa keringat. Tapi yang terjadi adalah dia malah mengamankan gawang PSS Sleman dari serbuan pemain PSS Sleman sendiri.
Berpelukan usai cetak gol bunuh diri. Setelah PSS Sleman mencetak gol bunuh diri, pemain PSS Sleman berpura-pura menyesal. PSIS Semarang langsung membalas. Ironisnya, gol bunuh diri PSIS Semarang yang pertama juga dirayakan dengan berpelukan, seolah mereka mencetak gol ke gawang lawan. Manajer PSIS Sleman berujar, pemainnya emosi karena pemain PSS Sleman mencetak gol bunuh diri duluan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...