Solidaritas Lintas Iman: Rohingya Bukan Konflik Antar Agama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Konflik etnis Rohingya bukan masalah agama. Hal itu disampaikan oleh Solidaritas Lintas Iman untuk Rohingnya dalam jumpa pers yang digelar di kantor The Wahid Institute, Jalan Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/5).
Permasalahan para pengungsi Rohingnya yang saat ini berada di Aceh menurut Solidaritas Lintas Iman merupakan permasalahan kemanusiaan bukan konflik agama.
Ahmad Suaedy dari Solidaritas Lintas Iman mengatakan bahwa persoalan etnis Rohingnya merupakan permasalahan kemanusiaan bukan konflik agama seperti yang diberitakan sejumlah media.
Konflik politik yang terjadi di Myanmar dalam penilaian Suaedy adalah permasalahan mendasar yang mengakibatkan salah satu kelompok etnis tertentu dimusnahkan yang kebetulan beragama Islam.
Suaedy meminta agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dapat menerjunkan pasukan perdamaiannya untuk melindungi kelompok etnis Rohingnya dari konflik yang terjadi disana. Dan seharusnya The Assosiation of Southeast Asian Nations (ASEAN) juga turut andil dalam memecahkan permasalahan yang terjadi terhadap kelompok etnis Rohingya.
Melihat kondisi itu Solidaritas Lintas Iman untuk Rohingya menyatakan sikap mengapresiasi masyarakat Aceh dan pemerintah daerah setempat dalam menampung dan memberikan pertolongan terhadap para pencari suaka dan pengungsi Rohingya.
Dia mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang memerintahkan jajarannya untuk memberikan perlakuan yang manusiawi kepada para pengungsi, serta memberikan pertolongan pencari suaka di wilayah Indonesia.
Selain itu mendorong pemerintah Indonesia untuk segera membentuk kerangka hukum guna menangani masalah pengungsi dan pencari suaka serta mendesak ASEAN untuk segera mengambil langkah konkret dalam upaya menghentikan segala bentuk diskriminasi.
Dan terakhir menyerukan kepada berbagai pihak untuk tidak menyempitkan persoalan pengungsi Rohingya sebagai masalah antar agama.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...