Solidaritas untuk Aleppo, Menara Eiffel Matikan Lampu
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Kota Paris, Prancis, mematikan lampu pada Menara Eiffel yang terkenal pada hari Rabu (14/12) malam sebagai isyarat solidaritas dengan warga kota Aleppo, Suriah yang dilanda krisis kemanusiaan.
Warga di sana terjepit di tengah pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah, dan berusaha untuk melarikan diri dari pertempuran ke tempat yang lebih aman.
Walikota Paris, Anne Hidalgo, seperti dikutip Reuters mengatakan bahwa Menara Eiffel biasanya diterangi oleh ribuan lampu berkilauan setiap malam. Namun malam itu menjadi gelap dari pukul 08:00 waktu aetempat atau pukul 19:00 GMT.
"Langkah ini adalah simbol di sebuah bangunan yang dikenal di seluruh dunia yang bertujuan untuk sekali lagi mengingatkan masyarakat internasional pada kebutuhan tindakan mendesak," kata kantor Hidalgo dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip France 24.
Pertempuran intensif di Aleppo selama satu bulan terakhir yang telah menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia terhadap nasib warganya. Pasukan pro Presiden Suriah Bashar Al-Assad bergerak menyerang untuk mengambil kontrol penuh atas kota itu yang dipertahankan mati-matian oleh pemberontak.
Upaya gencatan senjata yang memungkinkan warga sipil dievakuasi tampaknya gagal dilaksanakan, dan ditolak oleh Al Assad.
Menurut laporan, Menara Eiffel juga ditutup untuk pengunjung pada hari Rabu, karena adanya pemogokan oleh staf, menurut Reuters.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...