Solider Charlie Hebdo, Komikus Asterix “Turun Gunung”
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Penyerbuan terhadap tabloid satir Charlie Hebdo yang awalnya ditujukan untuk membungkam hak asasi seniman untuk berkreasi menggugah masyarakat dunia untuk mengampanyekan hal tersebut melalui beragam media.
Salah satu kreator legendaris komik Asterix asal Prancis, Albert Uderzo (87) tiba-tiba muncul dari masa pensiunnya untuk menunjukkan simpatinya terhadap korban penembakan di kantor tabloid Charlie Hebdo beberapa waktu lalu.
Untuk menunjukkan solidaritas tersebut, Albert menciptakan dua gambar. Dalam salah satu kartun yang dirilis Jumat (9/1), muncul kartun Asterix yang sedang meninju seseorang hingga terpental tinggi sembari berkata "Moi aussi je suis un Charlie” atau “Saya juga Charlie”.
Kartun kedua, di bawahnya terlihat Asterix dan sahabatnya yang berperut tambun Obelix, menunduk sambil memeluk topi bersayap mereka. Asterix juga terlihat menggenggam sekuntum mawar, sementara anjing mereka Dogmatix kelihatan berwajah sedih.
Uderzo mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Figaro, "Saya hanya ingin mengekspresikan kasih sayang saya untuk para desainer yang harus membayar dengan nyawa mereka,” ujarnya.
Tragedi Charlie Hebdo
Pada Rabu pekan lalu, dua teroris bersenjata melepaskan tembakan di kantor koran satir Paris Charlie Hebdo dan menewaskan 12 orang.
Di antara yang tewas tersebut, ada nama para kartunis seperti Charb, Cabu, Honore, Tignous, dan Wolinski.
Sebagai buntut dari serangan, jutaan orang di seluruh dunia bersatu untuk mendukung surat kabar Charlie Hebdo dengan menulis tagar #JesuisCharlie di media sosial Twitter dan menampilkan poster serta stiker berslogan tagar tersebut.
Meskipun yang dibunuh sebagian besar adalah wartawan senior, pengacara Richard Malka mengatakan staf yang masih hidup akan memadamkan masalah dengan menerbitkan halaman-halaman khusus.
Terbit Lagi
Insiden ini sebelumnya memang sempat menimbulkan pertanyaan apakah Charlie Hebdo akan terbit lagi atau tidak. Namun pihak Charlie Hebdo telah mengumumkan tetap akan menerbitkan edisi terbaru mereka pada 14 Januari mendatang dengan judul Le Journal Des Survivants atau Majalah Para Penyintas.
Diperkirakan edisi terbaru itu akan mencapai satu juta eksemplar, meski biasanya Charlie Hebdo hanya dicetak 60 ribu eksemplar. Sementara itu, Google juga telah mendonasikan uang sebesar 250 ribu Euro atau sekitar Rp 3,7 miliar untuk melanjutkan produksi mereka. Sumbangan Google telah menarik minat banyak organisasi lain untuk menyumbang termasuk pemerintah Prancis. (mirror.co.uk/CNN/huffingtonpost.co.uk)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...