Solusi Dua Negara adalah Penyelesaian Konflik Israel-Palestina yang Paling Masuk Akal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Solusi dua negara di mana Israel memiliki wilayah dan pemerintahan sendiri dan Palestina juga memiliki wilayah pemerintahan sendiri, dinilai adalah menyelesaikan terbaik untuk konflik Israel - Palestina. Solusi dua negara merupakan agenda yang paling sering dibicarakan kedua negara yang bertikai.
Solusi tersebut merupakan agenda yang paling sering dibicarakan kedua negara yang bertikai. Faksi Palestina seperti PLO (Palestine Liberation Organization, Munazzamat at Tahrir al Filastiniyyah) lebih bisa menerima solusi itu.
Dosen Magister Perdamaian & Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Rizal Panggabean menyampaikan bahwa itu pilihan paling masuk akal bagi kedua negara.
Hanya saja solusi dua negara merupakan perundingan yang terantuk-antuk. Katanya kepada satuharapan.com usai Pemutaran dan Diskusi Film 'Encounter Point', film dokumenter tentang Palestina, di Jakarta pada Jum’at (17/1).
Sekutu Israel, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa mendukung solusi dua negara. Sementara solusi dua negara menurut Rizal,”Agenda ada, prosesnya belum. Penyelesaian Palestina sekarang pada tingkat tidak ada proses perundingan.“
Penyelesaian Palestina yang serius berhenti sejak 2000.
Kemandegan Penyelesaian Palestina
Kemandegan Penyelesaian Palestina terjadi sejak 2000. “Israel menyalahkan Yasser Arafat. Tetapi jaman itu sebenarnya ya two state solution yang paling sering dibicarakan sebagai agenda perundingan.”
Perundingan Israel – Palestina dinilai Rizal berhenti pada agenda pokok pembahasan tentang konsep dua negara.
Sementara faksi-faksi HAMAS (Harakat al Muqawamah al Islamiyyah) di Palestina menyikapi berbeda tentang solusi dua negara.
“Kalau yang radikal saya kira menolak solusi dua negara. Tetapi kelompok HAMAS yang realistis sebenarnya gak ada pilihan lain.”
Bahkan di Gaza, tempat HAMAS dominan,”orang-orang di Gaza pun sebenarnya bisa menerima solusi dua negara itu.”
Gagasan solusi dua negara membayangkan adanya negara merdeka Palestina yang dapat hadir bersama dengan negara Israel di bekas wilayah Mandat Inggris atas Palestina.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...