Soputan Meletus, Bandara Sam Ratulangi Tutup 11 Jam
MANADO, SATUHARAPAN.COM - Letusan Gunung Soputan di Minahasa Selatan, Senin (4/1) tidak hanya berdampak terhadap aktivitas warga. Jalur penerbangan dari dan ke Manado ikut pula mengalami gangguan.
Saat ini Bandar Udara (Bandara) Sam Ratulangi Manado masih menunggu kepastian terbang beberapa maskapai pasca meletusnya Gunung Soputan. Manajemen bandara memberlakukan penutupan selama 11 jam, dimulai Selasa (5/1) Pukul 19.30 Wita malam, hingga pukul 06.00 Wita, hari Rabu (6/1).
“Tidak menutup kemungkinan, akan diperpanjang kembali waktunya, jika keadaan belum memungkinkan,” kata General Manager Angkasa Pura (AP) I Bandara Sam Ratulangi Manado Halendra Waworuntu.
Penutupan ini sendiri berdasarkan Notice To Airmen (NOTAM) Nomor A0032/16. Karena itu ada 7 penerbangan yang akhirnya ditunda sebut saja Citilink QG-951 Manado-Jakarta penerbangan pukul 19.15 Wita, Garuda Indonesia GA-470 Manado-Sorong-Jayapura penerbangan pukul 04.50 Wita, Garuda Indonesia GA 606 Jakarta-Manado, dan lainnya.
“Harus diakui, debu memang memasuki wilayah airways sehingga dapat membahayakan penerbangan. Juga, berdasarkan informasi dari Area Control Centre (ACC) Makassar, berdasarkan data dari Ash.tam milik Australia, debu sudah 40.000 feet, sehingga perlu ditindaklanjuti. Semuanya kami lakukan untuk keselamatan penumpang,” katanya.
Kepala Otoritas Bandara Sam Ratulangi Manado Wilayah VIII A Widyo Praptono, sesaat setelah mendapatkan informasi langsung ambil tindakan kerja sama dengan pihak AP. “Langkah yang diambil pun sesuai dengan prosedur,” katanya.
Pihaknya pun telah siap siaga mengantisipasi adanya debu vulkanik ini. “Apabila nanti membahayakan, akan kami lakukan penutupan bandara. Kami terus melihat pergerakan debu, jika tidak memungkinkan, maka bisa dinyatakan bandara berbahaya untuk penerbangan,” katanya.
Sementara itu letusan Gunung Soputan sejak Senin (4/1) membahayakan kesehatan warga sekitar. Sebab, abu vulkanis menutupi sejumlah wilayah Minahasa, Sulawesi Utara. Khususnya di wilayah Langowan dan sekitarnya.
Pemkab Minahasa pun menyalurkan 3.500 masker serta memberikan sejumlah penanganan bencana. ’’Kami sudah mengirimkan mobil damkar (pemadam kebakaran, Red) untuk menyiram jalanan dan lokasi yang tertutup abu,’’ kata Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS) setelah memimpin rapat kerja awal tahun bersama seluruh SKPD kemarin (5/1).
’’Ribuan masker juga sudah dikirim untuk dibagikan kepada warga,’’ katanya Jantje mengimbau, warga untuk menggunakan masker tersebut. ’’Ini murni bencana alam. Pemkab hanya bisa berusaha menanggulangi lewat bantuan seperti ini,’’ katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPMPD) Johanis Pesik menuturkan, meski tak masuk wilayah Minahasa, Gunung Soputan akan terus dipantau. ’’Kami terus berkoordinasi karena Gunung Soputan berbatasan dengan Langowan yang merupakan wilayah Minahasa,’’ katanya.
Diketahui, salah satu gunung api teraktif di Indonesia tersebut meletus Senin (4/1) tengah malam. Letusan disertai lahar api dan disusul semburan abu vulkanis setinggi sekitar 2 ribu meter.(gorontalopost.com)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...