Sosialisasikan Segera Aturan Kantong Plastik Berbayar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah berencana menerapkan program plastik berbayar guna menekan angka penggunaan kantong plastik di Indonesia. Untuk memastikan program ini bisa berjalan dengan baik, dibutuhkan kerja sama yang sinergis antarpihak terkait, tidak terkecuali dengan masyarakat sebagai konsumen kantong plastik.
Untuk mewujudkan program itu diperlukan sosialisasi dan edukasi. Peneliti dari Yayasaan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Ir Ilyani Sudardjat, menyatakan, peritel memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi terkait regulasi kantong plastik berbayar dan hal ini harus dilakukan secara masif agar masyarakat mengetahui tentang informasi tersebut.
“Regulasinya ini yang harus disosialisasikan, agar masyarakat tidak kaget ketika harus membayar kantong plastik dan mereka bisa menyiapkan tas belanja kalau sudah tahu informasinya. Sosialisasinya juga harus masif. Para peritel harus menyosialisasikan ke pelanggan mereka,” katanya seperti diberitakan greeners.co, yang dikutip dari ylki.or.id, Jakarta, Kamis (28/1).
Ayu Oktariani (29), yang sempat ditanyai pendapatnya terkait penerapan kantong plastik berbayar mengaku setuju pada rencana itu. Berdasarkan pengalamannya saat berbelanja di Tiongkok, masyarakat malah diharuskan membayar sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per kantong plastik. Karena itulah Ayu lebih memilih untuk membawa tas belanja sendiri.
“Saya bahkan ingin banget ada pembinaan buat ibu-ibu tentang pengolahan sampah plastik seperti di Jepang. Soalnya, kantong plastik saat ini hanya habis dipakai untuk wadah sampah rumah tangga,” kata ibu satu anak ini.
Purnimawati (49), ibu empat anak, sebaliknya justru keberatan dengan penerapan kantong plastik berbayar. Menurutnya, masih belum ada sosialisasi terkait hal tersebut sehingga masyarakat tidak mengetahui rencana pemerintah ini. Ia juga merasa lebih baik membayar untuk kantong plastik daripada membawa-bawa tas belanja.
“Ngak repot kan kalau pakai plastik. Kalau harus beli, ya sudah, kita beli saja. Dulu juga pernah ada supermarket yang seperti itu kan?” katanya.
Kebijakan Kantong Plastik Berbayar
Sebagai informasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mulai menerapkan pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar di 17 kota di Indonesia. Pemberlakuan ini akan diluncurkan bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 21 Februari mendatang di Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon dan Papua.
Enam daerah lain yang baru saja bergabung antara lain Kendari, Malang, Pekanbaru, Yogyakarta, Banda Aceh, dan Tangerang Selatan. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) beberapa waktu lalu juga menyatakan setuju dengan pemberlakuan kebijakan kantong plastik berbayar ini.
Langkah Mudah Kurangi Sampah Plastik.
Mengurangi sampah sebenernya bukanlah hal yang sulit. Anda hanya perlu melakukan beberapa langkah mudah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut cara sederhana mengurangi sampah plastik yang dikutip dari brightfuture.unilever.co.id
-Sebarkan Informasi tentang bahaya kantong plastik.
-Bawalah tas pakai ulang (reusable bag) bila berbelanja.
-Jika tidak membawa tas pakai ulang, usahakan kurangi kantong plastik dengan cara memasukkan seluruh belanjaan dalam satu kantong.
-Taruh tas pakai ulang dekat pintu, agar tidak lupa untuk membawanya jika berbelanja.
-Gunakan tas pakai ulang yang bisa dilipat dan ditaruh dalam tas.
-Sadarkan dan ajarkan anak-anak kita untuk menghindari/mengurangi pemakaian kantong plastik.
-Daur ulang kantong plastik dengan berbagai cara kreatif.
-Hindari penggunaan kontong plastik khusus sampah, gunakan saja kantong plastik yang tersisa di rumah.
-Hindari take away. Makanlah di tempat jika bisa, karena biasanya akan menyisakan tempat kemasan.
-Usahakan jangan membeli produk dalam kemasan sachet, tapi belilah produk yang dikemas dalam ukuran besar untuk mengurangi sampah. Jika memungkinkan, pilih produk yang dikemas dalam botol kaca.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...