Sosmed
SATUHARAPAN.COM - Kata-kata yang kita lontarkan sesungguhnya akan tetap ada. Sebagian kecil terekam dalam ingatan, sebagian besar terlupakan. Bisa jadi kelak pada dimensi kehidupan yang lain, kita bisa mengaksesnya kembali di “kitab kehidupan” kita; tinggal masuk ke search, ketik tanggal dan menitnya, lalu enter. Dan di “layar” akan terpapar semua kata-kata yang pernah kita ucapkan.
Social media seumpama “kitab kehidupan” di dunia ini. Apa yang kita lontarkan di sana; mulai dari isi hati, isi kepala, sampai isi perut, akan tetap di sana. Kita bisa saja lupa, tetapi orang lain bisa melacaknya kembali (trace back); bahwa hari anu, tanggal anu, jam anu, kita mengatakan bla bla bla.
Jadi, bijak dan bajiklah dalam bersosmed. Supaya kelak, 20-30 tahun yang akan datang, ketika kita atau pun anak cucu kita, membaca kembali apa yang pernah kita lontarkan di social media, bukan malu atau jengah yang mengisi hati kita, tapi rasa bangga.
Editor: Tjhia Yen Nie
DJP: Semua Buku Bebas PPN, Kecuali Melanggar Hukum
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyataka...